Postingan

Menampilkan postingan dari April, 2021

Muara Doa

Gambar
  Asa berkecamuk nurani bak tertusuk jalan sunyi tempat kembali hamparan cakrawala bernaung dalam nuansa alami Gegap gempita seolah di ujung tepi gelap gulita serasa lemah dan mati hanya kuasa ilahi Sang penentu misteri Dengan mata, tersimpan anugerah  lewat jiwa, Maha Perasa terilhami oleh semesta,  tetaplah tumbuh dan mencari Biarlah penafsir untuk menafsirkan karena ahli tafsir adalah kebiasaan menafsir yang tak semua bisa diterka yang tak semua harus sama Adalah ada dalam sebuah keadaan tetaplah hinggap berlalu-lalang hari kemarin hanya pengulangan saja sampaikan sampai pada muara doa Bades, 19 April 2021  

Bapak Ku Termangu

Gambar
  Bapak ku, Dia pecinta alam Tanpa harus naik turun gunung, Tanpa membawa tas beban di punggung Bapak ku sudah menjadi tulang punggung Perihal menanam,  Tanpa harus menunggu hari tanam tiba Bapak ku sudah sering kali memanen Apalah itu hari pohon sedunia,  apalagi hari pangan sedunia,  Bagi bapak ku menanam pohon tidak dihitung hari itu saja Bahkan hari pangan tidak mempunyai hari karena kita perlu makan setiap hari  Tanpa bidik kamera enggan membuat citra bapak ku tetap pergi ke sawah demi asap dapur biar tetap mengepul Bapak ku adalah seorang petani pergi pagi demi sesuap nasi  Kerja tanpa pamrih tapi sering kali disakiti  ketika tirani membuat kebijakan tanpa nurani Segala macam kebutuhan dipermainkan pupuk sulit didapatkan Biaya perawatan masih hutang hasil panen murah tak karuan Hutang bertambah tengkulak tersenyum ramah Apakah jadi petani harus selalu merugi?  Apakah jadi petani selalu menjadi bahan monopoli?  Perlahan, lahan pertanian ...