Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2021

Redup

Gambar
Semakin hari, semakin redup Perihal krisis kepercayaan kepekaan menjadi tabuh jangan harap berempati, simpati pun syukur berharap dihormati tetapi enggan menghormati Pendidik hanya bisa tercengang melihat peradaban yang compang-camping hancur dihantam badai ketakutan Hidup lebih suka menyendiri membaur dengan barang mati Kepalsuan telah mendikotomi manusia Memasung potensi kebaikan di tengah kegelapan Sewaktu hati tepat diantara keinginan dan ego bak bulan berpresisi, mentari tertutup bumi Gerhana Bulan, 26 Mei 2021

Berkelindan

Gambar
  Di atas jalan menuju pulang seolah ada sesuatu yang mulai menuntun arah pikiran ku Mencoba menangkap makna dari setiap kejadian Mengkorelasikan atas setiap pengalaman Pagi menjelang pagi Sunyi selalu aku jumpai Sejauh ini, waktu telah menuntun langkah ku menemui keragaman di antara rimba,  penuh sesak dengan manusia Berceloteh tentang hari mengiringi pena dalam bercerita Mengasah kepekaan melindas ego dalam diri Moderasi guna menghargai lantunan bunyi yang termaknai Sewaktu jalanan mulai lengang tampak lampu penerang jalan Sesekali gelap mencekam hidup akan terus menantang Bayang mu akan selalu ada mengikuti mu bersama cahaya Berkelindan, menyusuri lorong panjang dan pergi untuk kembali Terus tebar kedamaian atas dasar kemanusiaan Kebebasan adalah rahmat tentunya tak elok memenjara perbedaan Membungkam, sama halnya merenggut kata-kata Kembalilah ke fitrah bukan kalah atau menang tapi atas dasar mencari kebenaran bukan kebenaran dari pembenaran Cahaya terletak di hati mu menuntun atas

Selayang Pandang

Gambar
  Selayang pandang di ruang terang asap kelakar mulai diterbangkan mendongak ke atap-atap langit meratap turun datanglah sejuta kenang Hanya waktu yang bisa mengukir sungai akan terus mengalir pantai tempat kembali Ada alasan aku untuk mengenalmu,  ada alasan aku untuk mengenangmu lewat hembusan angin yang menghantam dedaunan lewat air yang jatuh bercucuran serasa peradaban semakin tak beraturan Di tengah kemenanganmu hari ini gema takbir bersahut-sahutan ada gundah gulana di sana Ada tangis para saudara-saudari kita mulai dari virus yang katanya mematikan dua kata menohok bagi kesendirian di hari lebaran mudik terhalang oleh sekat perbatasan kota suci yang dijaga oleh pasukan laras panjang perihal hak asasi manusia yang diabaikan Ruang belajar tanpa kelas generasi semakin memelas Alam dieksploitasi warga dipersekusi Ilmu pengetahuan disalahartikan peradaban semakin tak karuan hancur... hancur... hancur. .  manusia semakin terkubur!  Pasirian, 13 Mei 2021

Tenggelam

Gambar
  Di awal pagi,  penghantar langkah menuju nurani bumi tertidur, akal bertafakur Mengalirlah doa-doa pujaan dan pujian meminta rahman-rahim-Nya Di malam ganjil,  berharap sesuatu yang genap memohon ampun atas ketidakberdayaan Seolah mencium bumi bersujud pada pusaran ditelan dalam-dalam  hanyut terbawa putaran Tenggelam... Tenggelam...  Tenggelam...  Pening dalam ketidakseimbangan Bumi telah merebahkanku Bades, 9 Mei 2021