Postingan

Menampilkan postingan dari Maret, 2020

Tumpahan Cerita di Kota Cerutu

Gambar
Malam ini, aku sengaja memasung diri di trotoar depan pasar aku duduk sambil menyelami kembali goresan cerita yang telah tertumpah di atas kanvas kehidupan waktu itu, ketika warna merah maron tertuang di suatu kota cerutu, Aku melihat semua telah membawa senjata dari balik bilik, ruang yang tersekat dalam ikat Siap meraung dalam ruang Saat di ruang luas dan setengah terbuka Aku mendengar, Aku melihat sosok immawati yang sedang beraksi untuk menata sebuah diksi Renyah dalam suara beradu asa dalam suasana semua saling berlomba untuk mematahkan sebuah rencana Hahaha...(cekakak-cekikik) Aku tertawa dalam diam Aku berusaha menahan kalimat-kalimat yang sedang berjalan mengitari ubun-ubun ini Sebagai orang baru, aku berusaha mengenal ritme perjalanan dari kata-kata yang diucapkan oleh kawan-kawan Dimana aku harus mencari cara, menunggu waktu dan meniti keadaan Namun, kawanku yang satu ini semakin menggila saja. Dia sangat piawai, pandai bermanuf

Pagebluk di Aplikasi Gawai | Virus Korona

Gambar
Aku nelangsa, Hari-hariku pasti kulewati dengan ketidakpastian berdiam diri di rumah Terkadang was-was, gelisah, geram dan cukup menyita perhatian, aku merana, ketika aku memandangi layar gawai dan aku memperhatikan tentang jumlah korban terus berjatuhan Tumbang, karena virus mematikan Dan aku meradang , setiap malam aku harus begadang karena sistem pendidikan yang sementara waktu ini harus berbasis online sudah diperintahkan dan diinstruksikan bahwasannya sekolah harus diliburkan akan tetapi tugas-tugas terus berdatangan silih berganti bak virus mematikan itu.... Satu persatu mengirimkan pesan lewat aplikasi baru yang harus aku download terlebih dahulu dari aplikasi android yang sangat menyebalkan perlahan-lahan itu sangat menjengkelkan terkadang aku harus membuang aplikasi lain guna mendatangkan aplikasi yang baru karena terbatasnya ruang penyimpanan Pagebluk di aplikasi gawai, menuai kontroversi yang beragam Ada yang meremehkan Ada yang panik, keta

Mbun

Gambar
Mbun, bagaimana kabarmu? Sudah cukup puas! mbun, bagaimana hasil penjualan topengmu? tampaknya begitu laris-manis Mbun, mungkin khalayak merasa terpukau atas kidung-kidungmu Atau mungkin juga hadirmu sangat ditunggu-tunggu, dinanti-nanti hingga tak sadarkan diri Ingat mbun, kalau kau menari jangan sampai jatuh ya! Sekali jatuh, namamu bisa seperti sungai saat ini mbun. tercemar, sudah tak sebaik awal mbun. ketidakjelasan itu sudah semakin jelas mbun Topeng-topeng itu kini telah memberi isyarat bahwa senyummu adalah laramu ku tunggu kau di persimpangan ketika semua harus merana cepat cari penglipur lara mbun! sebelum senyum berubah menjadi tangisan darah! Ingat mbun, kau dulu berasal dari mana dan harus kembali kemana mbun, tambun! 8 Maret 2020

Engkau Air Bagi Dahagaku

Gambar
Mungkin malam ini adalah puncak kerinduanku Untukmu yang bergelar resi di dalam hidupku Saat deru mesin memberi perintah terhadap roda untuk berputar Perlahan-lahan, aku mulai merasakan pergulatan batin yang begitu hebat sampai berdebar-debar Mungkin Sudah lama juga kita tak bersua Di tengah temaram lampu malam ini Aku larut dalam bayangmu Aku merindu tentang petuah-petuah Tentang malam menjelang pagi Tentang ombak dalam kegelapan Yang selalu berhasil memecah keheningan Sewaktu aku memandang lautan lepas Di depan Samudera Hindia aku melepas... Tentang segala pengharapan Tentang semua kemauan Tentang kebulatan hati perihal melawan hari Engkau air bagi dahagaku saat akar mulai mengering waktu bunga mulai layu Aku ingin bercumbu Lumajang, 4-3-2020