Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2020

Negeri Budi

Gambar
Puisi/Hutang Budi/Mei Budi terus berhutang Hutang selalu berbudi Hutang budi sudah membudaya Hutang budi semakin dibudayakan Biasa mengesampingkan keadaan menghamba pada setiap keuntungan Selalu memiskinkan pada setiap kepentingan dalam peraturan selalu dibenturkan Ujung-ujungnya kata keadilan menuntut kita untuk memperjuangkan dalam medan pertempuran Aku percaya, bahwa nyanyian budi itu punya ibu, punya bapak, bahkan saudara! Sedari kecil bukankah kita pernah membaca hal ini di sekolah bukan? Di rumah saja, 31 Mei 2020

Mau Bilang Apa Lagi

Gambar
Animasi/nenek/lebaran/silaturrahmi/lierasi Mau bilang apa lagi Setiap sesuatu yang bernyawa pastilah akan tanggal atau mati pada waktunya. Begitu pun kita sebagai manusia yang hidup berawal dari alam kandungan sampai alam kegelapan atau kematian. Tinggallah kita menunggu waktu yang tiba-tiba datang tanpa kita ketahui kapan dan dimana hal tersebut akan menimpa diri kita, cepat atau lambat pasti itu terjadi meskipun kedatangannya tak bisa dipercepat maupun diperlambat. Hidup di bumi berawal dari seorang bayi, anak-anak, remaja, dewasa hingga menua, kehidupan layaknya sebuah matahari ketika terbit dan harus tenggelam pada sore hari menjelang malam. Terkadang kalau kita teringat akan perihal itu, tiba-tiba kita tersadar bahwa kita dari yang tadinya tak ada menjadi ada dan kembali dalam ketiadaan di bumi ini. Ah...Kok tiba-tiba melankolis seperti ini sih! Apa gara-gara hujan seharian yang terus berjatuhan sedari pagi sampai malam di kota Lumajang, Jawa Timur ini ya! Entah lah, nam

Dua Kata Mematikan

Gambar
Tulisan kali ini saya mencoba untuk menarasikan tentang definisi dua kata yang mampu mematikan seseorang apabila kata tersebut diucapkan dalam keadaan sadar maupun tak sadar yang pastinya sesuai dengan realitas pada kehidupan sehari-hari. Kira-kira ada yang bisa menebak dua kata tersebut nggak? Saya beri waktu 10 detik ya? Haha...."Emang sekarang kita lagi acara kuis ya bang kok malah suruh menebak itu loh? Macam-macam saja si abang ini!" kira-kira seperti itu ujar pembaca dalam gumamnya. Dua kata ini diakhiri dengan sebuah kata tanya. Apabila Kata tersebut diucapkan, tiba-tiba ada yang mulai menghelai nafas panjang lalu berasa ngos-ngosan seperti habis lari maraton, semacam ada getaran yang begitu dahsyat pada detak jantung, wajah mulai putih pucat, dan terkadang telinga mulai memerah layaknya buah strawberi. Luar biasa memang dua kata ini. Mematikan tapi tak mati beneran, namun bisa saya pastikan dua kata ini bisa membuat pergolakan batin yang sangat kronis sampai

Berguru Pada Mi Instan

Gambar
Kali ini tulisan saga akan bercerita sedikit tentang sesosok wanita yang ada pada flyer di atas. Mungkin teman-teman mulai bertanya, mengapa harus wanita ini yang diceritakan dalam sebuah tulisan? Atau teman-teman sudah banyak yang tahu tentang wanita ini? Ada hal menarik apa saja yang bisa diambil pelajaran dari perjalanan cerita wanita ini? Baiklah, kita akan mengupas perlahan-lahan cerita hidupnya di sini dengan setajam sikat! Hehe.... Dia adalah Muzayyanah Sa'diyah, seorang mahasiswi asal Lumajang, Jawa Timur yang akhir-akhir ini namanya selalu menjadi perbincangan hangat bagi para penulis  karena begitu aktifnya dalam dunia literasi. Berawal dari sebuah kegemarannya dalam dunia baca dan tulis semenjak kecil, ia terus mengasah kemampuannya dengan mengikuti setiap perlombaan cipta puisi serta cerpen secara online di berbagai daerah sebagai sebuah bagian dari proses untuk menuju puncak kesuksesan. Dari yang prabayar sampai berbayar dalam lomba tersebut, ia jalani den

Bingung

Gambar
Bingung Man ana? Siapa saya? Sopo aku? Aku sopo? Apakah saya manusia? Benarkah saya manusia? Jikalau benar manusia mengapa harus ada sifat kehewanan? jika saya manusia, mengapa saya suka membenci manusia Jika saya manusia, Mengapa saya tega memakan bangkai saudara saya sendiri! Jika saya manusia, mengapa saya sering mengkafir-kafirkan orang! Jika saya manusia, mengapa harus membinatangkan manusia! jika saya manusia, mengapa harus rakus mengalahkan binatang Jika saya manusia Mengapa harus membohongi diri Jika manusia bersalah mengapa jin dan setan yang dipersalahkan! Jika jin bersalah, manusia tak pernah dipersoalkan! Apa saya yang tak tahu ya? Karena saya bingung tentang manusia yang tak lagi memanusiakan manusia Membenarkan-benarkan sesuatu yang salah menyalah-nyalahkan sesuatu yang benar Menutupi diri dari kebenaran memilih tabir kepalsuan manusia macam apa? manusia seperti apa? Manusia untuk apa? Manusia yang bagaimana? Manusia yang dip

Gorengan

Gambar
Sebelum kita mulai menceritakan tentang judul di atas, kita memohon maaf dulu yang sebesar-besarnya kepada jemaah pembaca tulisan ini atas salah dan kekhilafan jika yang kita suguhkan adalah makanan khas dari pelosok desa yakni gorengan. Mengapa kok tidak fried chiken, pitza, pasta, susi atau makanan impor lainnya saja? Alasan salah satunya adalah kita lebih cinta produk lokal dan berusaha mengangkat makanan khas pedesaan. Terkait salah dua, tiga, dan seterusnya, Maaf tidak bisa kita sebutkan. Heuheu...... Maklumlah, sebagai anak udik dan terpencil kita hanya bisa menyuguhkan judul gorengan, karena tak pantas juga kita terlalu membangga-banggakan makanan yang bukan produk anak bangsa bahkan dari bangsa-bangsa kolonial ketika menu makanan kita sehari-hari tak luput dari tahu dan tempe terkadang ikan berkepala dua juga. Sori ya... Nggak level. Hihi... Lain dulu, lain sekarang. Dulu, gorengan dimaknai dengan makna yang sebenar-benarnya yaitu penganan yang cara pembuatannya di

PSBB (Penulis Sedang Barbar)

Gambar
Penulis/Sedang/BarBar/Literasi/Pandemi/Opini Semenjak kehadiran pandemi Covid 19, kehidupan seolah mengalamai perubahan secara drastis dan sangat jauh berbeda dibandingkan dengan kehidupan sehar-hari. Biasanya segala kegiatan dilakukan di luar ruangan, kini dianjurkan harus selalu berada di dalam rumah namun harus tetap produktif, dari mulai bekerja, belajar, bermain, bahkan segala kegiatan apapun harus dilakukan di rumah saja untuk memutus mata rantai penyebaran Covid 19. Berawal dari himbauan pemerintah, saya pun berusaha menaati perihal tersebut karena sebagai warga negara yang baik haruslah tetap menaati aturan pemerintah dengan tidak keluar ruangan apabila tidak dalam keadaan mendesak. Akan tetapi, perlahan namun pasti, rasa jenuh, galau, cemas, rindu, dan segala macamnya setiap kali menghampiri dalam benak saya, ditambah lagi dengan dompet mulai tak berisi dikarenakan sudah beberapa hari yang lalu mendadak menyandang status sebagai seorang penganggur. "Lantas ap

Sedang Malas Menulis

Gambar
Mungkin pertama kali lihat judulnya saja sudah tidak menarik bahkan bikin tertarik pembaca! Sebuah judul yang mengedepankan pesimisme ketimbang rasa optimisme. Eh...ngomong-ngomong, judulnya "Sedang malas menulis" kok saya tetap merangkai huru-huruf ini untuk menjadikan sebuah tulisan ya? Hehe....Dasar saya. Mungkin ini adalah salah satu ungkapan atau ulasan yang saya sajikan dalam bentuk tulisan setelah melalui proses perenungan tidak sedalam-dalamnya akan tetapi dengan sedangkal-dangkalnya dalam setiap menulis karya dan saya berusaha membagikan tulisan tersebut pada setiap akun medsos pribadi. Dari share ke status WhatsApp, grup di WhatsApp, Instagram, sampai facebook yang saya tulis pada postingan di aplikasi blogger, saya bisa menyimpulkan bahwasannya minat baca teman-teman saya di media sosial sangat luar biasa sekali, sampai-sampai tak sesuai dengan yang melihat pada postingan saya sangking banyaknya. Luar...biasa emang!!! Hehe.... Memang salah kita juga s

Kebiasaan Perlahan Mulai Ditinggalkan

Gambar
Kebiasaan perlahan mulai ditinggalkan (opini) Hari ini adalah hari kedua di momen hari raya Idulfitri (Senin/25/05/2020). Sepintas tak ada sesuatu yang beda dalam hari ini kecuali penurunan jumlah orang yang hendak bersilaturrahmi ke rumah-rumah sanak famili. Selain itu, ada beberapa kebiasaan di desa yang lambat laun mulai bergeser akibat berubahnya zaman yang kian cepat di waktu Idulfitri tiba. Ada kesakralan yang perlahan mulai ditinggalkan dalam setiap momen lebaran di tempat kita bernaung, terlepas dari adanya wabah Covid 19 seperti halnya silaturrahmi hanya sekadar lewat media sosial, pantangan orang bekerja di hari pertama dalam Idulfitri pun telah diterjang akibat kebutuhan ekonomi yang kian hari memaksa kita untuk terus produktif dan bisa menghasilkan guna kebutuhan hidup sehari-hari. Istilahnya kalau kakek-nenek saya bilang, "Kok nemen temen, riyoyo-riyoyo kerjo ae. Kerjo ndonok putuse!" Apabila di artikan dalam bahasa Indonesia yaitu "Kok kebanget

Terkikis Waktu

Gambar
Lebaran /Idulfitri/Terkikis waktu Entah iya atau tidak, entah benar atau mungkin juga salah. Lebaran kali ini yang jatuh pada Minggu, 24 Mei 2020 adalah lebaran yang menurut saya jauh dari kata kemenangan itu sendiri. Bukan tanpa alasan, di samping adanya wabah Covid 19 yang mengakibatkan para perantau tidak diperbolehkan mudik atau pulang kampung (Tulisan ini saya tak mempersoalkan terkait padanan kata tersebut) saya merasa ada sesuatu yang hilang dalam pemaknaan dari  hari Idulfitri/kemenangan itu sendiri setelah menjalani puasa penuh pada bulan Ramadan. Serasa hambar,ambyar atau mungkin kurang berkesan, begitu kira-kira perasaan yang ingin saya tuangkan dalam  deretan kata-kata. Sekali lagi, dalam tulisan ini tak ada unsur untuk menyakiti hati siapa pun karena kita sudah bermaaf-maafan kan ya? Hehe... Ini menurut perspektif saya sendiri, Teman-teman boleh sepakat atau tidak itu sepenuhnya kembali kepada teman-teman sendiri. Terkait hal-hal apa saja yang menjadi keluh saya

Merayakan Perpisahan

Gambar
Hari Raya Idul Fitri | Puisi | Merayakan Kepergian Hembusan angin di ujung pagi Adalah awal dari sebuah akhir Ramadan mulai bergegas Ingatkan Hari mulai berkemas Rasa rindu mulai menyeruak Asa ingin bersua kembali Ya Tuhan, semoga waktu masih bersamaku Aku serasa tak tega melepasmu Idul fitri segera berlabuh Di saat pandemi belum berlalu Udara kian tak menentu Lagu pun terpaksa dinyanyikan sendu Fajar mulai menyingsing, Ilalang kembali dalam Pelukan sang fajar Takbir berkumandang menghias cakrawala Ramai celoteh anak-anak kecil Iringi nada dalam sebuah duka Lumajang, 23 Mei 2020

Pandemi Corona

Gambar
Pandemi | Corona | Penghayatan | Terserah Pandemi Corona Penghayatan mulai tergoyahkan Antara menikmati rasa syukur atau sekadar merayakan keprihatinan Nama Tuhan mulai santer disenandungkan Dalam doa-doa setiap insan Ekonomi mendadak seret Macet, dalam sekejap Imun dan iman sering kali terjerembap Candu ini kapan berakhir Orang-orang berharap segera diakhiri Rasa rindu ini sudah tak tertahankan Oleh sekedar lamunan Napas ini mulai terengah-engah Akibat terlalu sering menahan amarah Lumajang, 22 Mei 2020

Bersembunyi di Balik Diksi

Gambar
Reformasi || Puisi || Bersembunyi di balik diksi || Alih-alih sebagai penyelamat faktanya mereka mampu berkhianat Sebelumnya, mereka berteriak lantang Seolah mereka menabuh genderang perang Kebobrokan ini akan segera dituntaskan, Katanya! realitasnya itu hanya ada dalam pagelaran kata-kata Mereka susun begitu indah hanya dalam naskah hingga membuat kami terkesima Berapi-api dalam semangat itu hanya ada dalam debat secara khidmat, mereka ingin bertekat Diawali dengan berniat, Malam, berhajat Sampai berhasrat❗ Tapi kami tetap mengingat Tentang janji-janji yang belum ditepati Kami akan terus menghujat tentang ketukan palu yang begitu singkat Seyogianya mereka menjadi penyelamat rakyat bukan malah menghambat, bahkan sering kali berakrobat! Kami tetap bersemangat! Kami tetap berkutat! untuk suara yang berlipat sampai akhir hayat Semoga ada mukjizat Lumajang, 21 Mei 2020

Tantangan Muhammadiyah di Masa Kini

Gambar
Opini | Tantangan | Muhammadiyah | masa kini | di tengah Pandemi Lain ladang lain belalang, lain lubuk lain ikannya. Mungkin inilah istilah yang pas untuk menggambarkan  situasi pada saat sekarang dengan masa-masa sebelumnya. Berbeda dulu, berbeda dengan sekarang. Karena apa? Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang kian hari dirasa semakin pesat, serta kompetisi yang semakin kompetitif. Ini adalah sebuah kemajuan zaman yang merupakan suatu keniscayaan dalam sebuah kehidupan yang  menuntut untuk sebuah perubahan. Ya, zaman sekarang ini bisa kita sebut dengan zaman revolusi industri 4.0 . Industri 4.0 adalah nama tren otomasi dan pertukaran data terkini dalam teknologi pabrik.( Sumber, Wikipedia). Sedangkan bahasa sederhananya industri 4.0 adalah zaman yang tak luput dari penggunaan yang namanya internet untuk membantu meringankan pekerjaan manusia. Seperti yang kita ketahui bersama bahwa era revolusi industri 4.0  banyak sekali manfaatnya, salah satu hal yang terkec

Perkaderan Adalah Urat Nadi Sebuah Organisasi

Gambar
Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) | Regenerasi | Urat nadi | Organisasi Setiap organisasi manapun pasti mempunyai sebuah sistem perkaderan untuk meregenerasi seI-seI yang sudah muIai menua atau bahkan mati. Ini tentunya sudah menjadi rahasia umum, bahwa setiap organisasi menyiapkan kader guna meneruskan cita-cita atau perjuangan yang ingin dicapai oIeh organisasi tersebut yang biasanya tertuang daIam Anggaran Dasar atau  Anggaran Rumah Tangga (AD/ART). Dan sebagai tanggung jawab khususnya bagi seseorang yang menjabat sebagai instruktur daIam organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah  untuk meIanjutkan misi tradisi turun-temurun daIam haI doktrin-mendoktrin teruntuk  caIon-caIon kader yang mau masuk daIam tubuh organisasi Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM) maka, saya putuskan untuk mengikuti kegiatan Latihan Instruktur Dasar (LID) yang digeIar di Kabupaten Jember dengan tema “Kenapa harus Sistem Perkaderan Ikatan (SPI)”. Perkaderan ibarat urat nadi daIam sebuah organisasi, k

Teruntuk Palu

Gambar
Palu #Pilu #memiluhkan Adalah dia pengambil keputusan barang mati yang bisa dihidupkan dan bisa mematikan kehidupan Adalah sebuah keniscayaan Suaranya yang nyaring dalam suatu ruangan tertutup sampai juga terdengar di telinga pelosok negeri Lewat hembusan angin maya begitu kencang ketika palu itu dipukulkan pada bidang datar yang terbuat dari kayu Meraung, bahkan melebihi suara kami di sini Terkadang ketukannya, Sangat menyakitkan juga menyebalkan menguntungkan pencari kepentingan Ada banyak hal yang merasa dirugikan Jangan sampai semesta mendatangkan bencana karena kau telah berencana! Terkutuk kau wahai palu! Diam-diam mencari ruang kesempitan kau buat kesempatan ketika alam sedang dalam kesakitan Padamu palu, nasib kami pertaruhkan karena engkau pengadil dalam keadilan Ketukanmu seharusnya tak berbuah ratapan karena engkau yang maha bijaksana dan mampu mempertimbangkan usulan-usulan yang seharusnya masih bisa kau pertimbangkan! Lumajang, 18 Mei 2020

Merayakan Kegelapan

Gambar
Puisi #B29 #Lumajang #Jawa Timur #merayakan kegelapan Merayakan kegelapan Malam ini, Aku menutup mata sebentar Sekadar menikmati pikiran sedang menjalar dan perasaan gusar yang begitu menggelegar Mencoba mendamaian hati dalam diri Berdiri, aku bentangkan kedua tangan, Kaki mulai ku renggangkan dalam bayang-bayang kesendirian Menghirup udara sejuk di waktu pagi merajuk Saat sebagian orang tak lagi kuat menahan rasa kantuk malam sepi, Penuh dengan ketentraman dalam keheningan aku panjatkan pujian-pujian untuk mengabadikan suasana tanpa kemunafikan terlepas dari keberpurapuraan Malam sunyi, Aku sangat menikmati Tentang bergantinya hari menunggu terbitnya matahari dalam dekapan suasana asri Aku mulai membuka mata kembali mendongakkan kepala ke atas melihat cakrawala begitu luas amblas, dalam hati berupaya ikhlas Untuk melepas secara lugas, aku memelas... Lumajang,16 Mei 2020

Buka Tutup

Gambar
Buka Tutup #Puisi Dari terbitnya fajar mulailah kita berlapar-lapar Sampai di batas senja waktunya kita berbuka menutup hari dalam berpuasa Dalam perjalanan kita sering menemui akan godaan Sampai terkadang berujung kekhilafan Kerasukan dalam kerakusan Dimana makanan seolah semua ingin dimakan dalam satu waktu kita harus terpuaskan alasan sehari penuh kita tak tertahankan menahan lapar di bulan Ramadan Tanpa tersadar, diluar sana Kelaparan masih bergentayangan menjadi momok ketakutan Akibat tak kuasa mengisi badan Apalagi ditambah paceklik berkepanjangan Semoga cepat berlalu! Semoga datang berlabuh! Kemenangan yang ditunggu-tunggu Lumajang, 17 Mei 2020

Tersesat Sesaat dalam Kesesatan

Gambar
Tersesat sesaat dalam kesesatan Biarlah terkenang biarkan menggenang Ambil hikmah dari setiap perjalanan karena persoalan menuntut adanya jawaban Waktu akan bersamamu untuk sekedar melupakan sesaat, kau akan dibawa pada titik lamunan bahwa kau pernah disesatkan Tersenyum, Bila kau teringat akan hal itu merasa bodoh dalam pemikiran baru mengapa kok begitu bukannya begini, sontak kau berseru! Berlalu, bersekutu dengan dahulu menjadi butiran debu hingga menjadi seorang guru Karena seburuk-buruknya masa lalu masih adanya masa depan Karena sebaik-baiknya sekarang pasti punya masa kelam Percayalah dan yakinlah! Bahwa kebaikan dan keburukan adalah sesuatu yang melekat pada setiap insan dan pilihan menuntut sebuah pertanggungjawaban Lumajang, 14 Mei 2020

Gratis❗❗❗

Gambar
#Gratis Adalah sebuah kata harapan kehadirannya selalu didambakan Entah mitos atau kenyataan hingga saat ini masih diamalkan Adalah kata yang diburu suatu yang mendarahdaging sejak dulu Dari zaman Batu hingga berlalu Adalah kata pembawa tawa menyangkutpautkan unsur kedekatan dari pertemanan sampai kekeluargaan Biar tercapai dalam bertujuan Adalah kata sifat sifatnya yang menguntungkan menguntungkan sebagian orang dan sebagiannya lagi serasa dirugikan Dari gratis sampai gratisan Adalah unsur yang tak mampu terpisahkan bagi mereka penyanjung harapan di balik kata kehidupan merdeka lah....tanpa harus merendahkan! memerdekakan adalah kerinduan setiap insan! Lumajang, 14 Mei 2020

Barbar

Gambar
Hahaha.... Sempat terlupa, Selalu ingin dimengerti Selalu ingin dihargai dan selalu ingin didengar tentang keluh kesahnya Berbicara, Tanpa terputus Tanpa ada batasan Hingga kebablasan Ia tak sadar dalam ketidaksadaran bahwa aku masih menjaga perasaan Menyimak, Aku sempatkan waktu lebih dari sekadar mendengar Mengulas kata mencari akar persoalan lambat laun ia malah semakin barbar Aku pun hanya berkelakar❗ Membaca, Aku membaca situasi Aku membaca kondisi dan aku mencoba membaca isi hati Tapi ia tak meraba diri dalam merubah dari... Menulis, Sesungguhnya, aku tak mampu berbicara Ketika hati ingin berkata-kata... Ah....Akal mencoba menghambatnya Dan pada akhirnya, Terpaksa aku hanyutkan saja dalam aliran aksara❗ Lumajang, 13 Mei 2020

Lubang dalam Perjalanan

Gambar
#Puisi#Lubang_dalam_Perjalanan Aku terlahir dari rahim debu-debu beterbangan di atas jalan berlubang mengangah, siap menerkam mangsa diantara kerikil-kerikil tajam Aku dalam buaian ketertindasan saat tuan diam-diam melakukan perundingan saling berbalas senyum Mempersiapkan kuburan perihal memiskinkan Kelahiranku pada malam hari, sejuta perenungan dalam aksara tersorot cahaya rembulan Bersinar memandu jalan berkawan pada kegelapan Ketika debu mulai masuk pada tenggorokan di situlah awal dari kesenjangan Tertatih-tatih hadir di kehidupan Bermain, mulai bertemu dengan persoalan Kembali, sampai terlepas dari keduniawian melintas pada batas kenangan menggenang layaknya seusai hujan turun❗ Tak perlu dipersoalkan Tak usah dipertentangkan tak ada yang dipersalahkan Bahkan juga diperdebatkan Karena berdiam diri tanpa solusi adalah perihal pembunuh kebenaran secara perlahan-lahan❗ Percayalah❗ Ini bukan perkiraan atau hanya sebuah perasaan namun ini keterbuka

Pergi untuk Kembali

Gambar
Ketika rasa sudah bergeser berasa dingin sikapmu Waktu itu aku mulai menjauh mulai memberikan jarak demi menggenggam waktu Sewaktu aku mulai beranjak, Terkadang angin bersamaku Engkau seolah tak ingin aku berlalu sampai matamu berkaca-kaca berkabar suasana hati sedang berduka Aku berpikir, terkadang kepergian itu perlu Karena di setiap kepergian adalah awal dimana sebuah kerinduan itu dimulai Percaya lah, Aku pergi untuk kembali Selamat merindu, Aku pun juga begitu Akan aku hias hari-harimu dengan asap putih selalu membubung tinggi pada langit biru. Bersamanya ku titipkan sejuta rasa Untuk segera bersama. Lumajang, 11 Mei 2020

Mengapa

Gambar
Ada yang terbit Ada yang diterbitkan Ada yang tenggelam Ada yang sengaja ditenggelamkan Ada yang hidup mengapa harus dimatikan? Ada yang ada mengapa harus ditiadakan? Dari kemunafikan dan kebohongan Untuk perundingan oleh kepentingan Demi keuntungan dalam kekuasaan Kura-kura dalam perahu Pura-pura terharu Benalu suka belagu Sering menebar kata-kata ambigu Berdebu, beregu Saling memberitahu Bernafsu untuk memburu Bringas,Seperti peluru Aku termangu, Mengapa harus begitu dalam melucu❗ Lumajang, 09/05/2020

Terima Kasih Reggae

Gambar
Reggae Kehadiranmu, mampu meredakan tensi yang lagi tinggi meredam kebisingan suasana pandemi menciptakan sebuah ilusi Alunan nadamu seolah menjadi penenang di alam pikiran yang mulai berenang mengarungi lautan ketakutan dengan penuh ketabahan Kedatanganmu, membawa halu, bencana seolah berlalu membuat kepala sedikit terangguk ketika irama sedang merasuk Kiri ke kanan, badan mulai bergeser perlahan-lahan sedikit membungkuk kaki agak terangkat menirukan suara jimbe serta pembaca lirik dan terbahak-bahak Berkeringat penuh dengan semangat semoga wabah ini cepat beranjak Karena aku merindukan gerak di bawah panggung begitu semarak Lumajang, 08 Mei 2020

Biar Rindu Ini Aku Sudahi

Gambar
#Rindu Guratan awan hitam berkumpul mengepul dalam tempat yang sama tergambar di langit dalam satu titik Menggumpal, siap menurunkan hujan Berhari-hari uap panas terasa di bawah payung genting, letih sudah Terkulai pada kebosanan menyeringai bak monyet kelaparan Ilalang mulai panjang sungai mengering berkepanjangan Subur dalam ketandusan hampir mati menahan kerinduan Banyak aksara mulai berjeda Saat penulis memberikan spasi dan koma berjarak, memutus makna senantiasa berubah adalah sebuah antitesis dalam kata kerja Merdeka seolah terjajah semua dibatasi beralaskan wabah Besar pasak dari pada tiang semua berdampak, hidup kami semakin malang Pasirian, 08/05/2020

Keluar Masuk

Gambar
Keluarmasuk Sesaat sebelum waktunya Ada kebijakan yang menyatakan mereka harus lah dikeluarkan dalam kurungan kegelapan Terpasung ruang sempit yang berimpit terkait rasa sakit pun menjerit Dalam ruangan meraung Banyaknya orang alit disebut lah seorang bandit Mereka bisa bernapas lega Ketika harus kembali menatap cahaya di ambang pintu masa penahanannya seolah keluar dari penembusan dosa karena kebijakan pro kontra kebebasan mereka disambut suka cita oleh anak istri tercinta untuk kembali ke rumah Mungkin, ini dirasa sangat membantu bagi para pengusung kekhilafan di dalam ruang sempitnya untuk meninggalkan jeritan semasa di ruang kegelapan Ternyata jeritan di dalam tak lebih menjerit saat di luar ketika keluarga mengharap nafkah untuk kembali dinafkahi dan mereka sedang menghirup udara pandemi Akhirnya, mereka kembali bukan karena apa atau mengapa? alasan ekonomi adalah narasi kesaksian dalam berkelakuan❗

Semenanjung Harapan

Gambar
Ditelanjangi siang Di bulan keberkahan Kaki diam-diam Mulai mengajak mulut Menuju terminal perut Mata terpasang Nafsu seolah terpasung Tengok kiri kanan Hanya sekadar memastikan Biar tidak ketahuan Tuhan, kalau boleh jujur! Aku malu Aku tahu Dalam terang Seringku memilih gelap Dan dalam gelap Aku senantiasa berharap Teori dalam buku-buku itu mampu menjawab Sebagai alat menuju akhirat Yah...sesungguhnya! kata tak lagi serupa langkah Setia hanya untuk berpura-pura dan akulah pemuka dua Naudzubillah! 06/05/2020

Mantan Ketika Manten

Gambar
Jujur, tak ada dusta diantara kita tanpa ada rasa kemunafikan wajahmu berubah menjadi cerita kegelisahan kau bisa saja berpaling lirikan mata itu dalam keberpura-puraan Dan aku yakin, sesaat setelah kehadiranku, entah kenapa kau mulai meluruh kenangan menyelami waktu yang sudah hilang Dan aku, sama denganmu! Pasirian/05/05/2020

Kidung kemenangan

Gambar
Di ujung senja, gubuk tua setengah reyot di tengah hamparan sawah di antara hijaunya dedaunan berlabuh, pria paruh baya Dalam batas kesadaran, dengan sebat di tangan Kopi di samping kanan ia mulai berangan Kepala mulai mendongak ke atas dalam tatapan kosong pria itu mulai bercengkrama membuka jalan pikiran dalam kesendirian ia mencoba menyelami kembali kenangan yang mulai menggenang tentang arti kidung kemenangan di waktu bersamaan hujan rintik-rintik mulai hadir membasuh pilu dengan luruh ia mulai hanyut dalam lusuh Sayup-sayup ingat ia terlihat begitu menikmati tentang masa yang tak akan pernah kembali dan itu sudah terpatri Pasirian, 04/05/2020

Asysaitonu Baperiyyah

Gambar
Bulan puasa tiba Bulan yang berkah Bulan penuh dengan ampunan Bulan dengan sejuta ganjaran Di siang hari, Saat terik matahari menyengat Tiba-tiba gawai mulai berbunyi aku bergegas membuka chat dengan penuh semangat Oh...ternyata, Tak kusangka Tak kuduga Kawanku sedang berperan menjadi Setan-setanan Ku lihat foto bergambar gelas graduasi begitu kontras Dan ternyata itu adalah jeruk peras dengan tambahan susu kental manis tampak begitu jelas Seketika, Aku menahan ludah Aku menahan amarah Dan aku merasa lelah dan lemah Saat manusia menahan haus dan lapar Di kejauhan terlihat syaiton sedang baper Tugas dan fungsinya tergantikan oleh manusia-manusia kerasukan Pasirian, 03 Maret 2020

Hantu-Hantu Baru

Gambar
Tuhan aku lelah, aku jenuh melihat layar bak hantu saja selalu menghadirkan bayang-bayang ketakutan menebar teror kecemasan Tentang korban bertambah perihal virus, katanya bak tanaman mulai layu diserang hama teracuni oleh berita Rasa takut yang mencekam terus saja bergelayut dalam pikiran menurunkan imun dan terkadang iman antara Tuhan atau penyakit yang bisa mematikan Ekonomi makin melemah mau kerja, katanya harus dari atau di rumah saja  Suatu adaptasi yang pastinya menguras emosi Di lain sisi, ada yang tertawa mengambil celah Di sisi lain, Ramadan sudah separuh jalan tapi suatu putusan belum juga diputuskan terkait wabah ini kapan terselesaikan Entah lah, Apakah di hari idul fitri nanti sudah berkesudahan? Atau masih terpenjara dalam sekat ruang kebebasan Alam menasbihkan tanpa menisbikan! Bades, 03/05/2020

Pendidik Terbaik

Gambar
waktu adalah guru pendidik terbaik sepanjang masa dari masa ibu sampai berlabuh menyuguhkan serentetan kejadian tertanam dalam suatu ingatan Sampai menjadi ilmu serta pengetahuan Dari sebuah perkiraan dugaan maupun percobaan Hingga menjadi keyakinan dalam pemikiran Kembali kepada insan, antara tumbang dan tetap bertahan menjadi solusi atas segala persoalan atau mati dilindas zaman Terkadang butuh sedikit rasa sakit, menjerit sampai melilit karena kaum alit sering sekali dilindas kaum berduit Terima kasih waktu, bagiku, Kau pendidik terbaik bak sebuah buku kau sewaktu-waktu bisa ku buka kembali Hanya dengan mengingat kau langsung hadir begitu cepat Bades, 02 Mei 2020

Di Balik Terbitnya Fajar

Gambar
Di ujung pagi terlihat tungku dengan bara api Panci-panci tepat di atasnya wanita parubaya, tetap dan terus berupaya menghadirkan senyum bagi keluarga Masih dalam mata suntuk dengan menahan kantuk sesekali wanita itu menggaruk-garuk rambutnya Sesaat terlihat tatapan kosong sebelum air mulai mendidih serta beras yang mulai berubah menjadi nasi kicauan burung tak lupa selalu menyapa sesudah suara azan yang begitu menggema ketika hari mulai berganti dan mimpi mulai dihadirkan kembali Terlihat lelakinya masih mendengkur melepas lelah karena seharian bekerja Di bilik sebelah, tampak anaknya sedang mengigau bercerita tentang kisah asmaranya.di sekolah Langit mulai cerah wanita itu mulai keluar rumah menuju pertigaan yang tak jauh dari kelopak mata menukar hasil kerja lelakinya dengan segenggam asa Waktu perlahan-lahan mulai membangunkan, lelaki dan anaknya mulai membuka mata bersiap menuju kamar pembasuhan Dan kehidupan siap dimulai kembali Setelah kanto

Belok Kiri Jalan Terus

Gambar
#hari buruh internasional Belok kiri jalan terus belok kiri jalan tikus Belok kanan buat yang lurus diam, tak melawan arus Belok kiri jalan terus belok kiri jalan rakus Asal ada fulus semua kepentingan menjadi lulus Menindas jangan sampai putus biar keluarga dan kelompok makin terurus Tetap fokus dan jangan sampai terendus oleh anak-anak pemakan mie rebus dan timus Corona virus dipakai sebuah jurus agar omnibus berjalan dengan mulus Untuk memperbesar usus secara khusus ah...modus!!! Mereka semakin ketus buruh semakin tergerus pendapatannya menjadi minus Ah...ingus! Bak kapur barus engkau terus menghunus Dan kami adalah semut-semut yang kurus makanan kami pun tak sampai ke ujung anus 01/05/2020