Postingan

Menampilkan postingan dari November, 2020

Pepatah Tapi Dipatahkan

Gambar
  Sudah kita ketahui bersama bahwa di negeri yang kita cintai ini (Indonesia) terbagi menjadi dua musim, yakni musim panas dan hujan. Kalau orang Jawa bilangnya musim Ketigo (panas) dan rendeng (hujan). Ketika musim panas (tropis), kita tidak terlalu direpotkan dengan membawa payung atau jas hujan seperti pada saat musim penghujan. Akan tetapi sewaktu musim penghujan tiba seperti bulan November akhir ini, malah sering kali kita tidak membawa payung maupun jas hujan. Itulah hebatnya warga +62! Sudah tahu Indonesia ini dengan 2 musim, tapi mengapa sewaktu musim hujan tidak menyediakan payung atau jas hujan sewaktu menempuh perjalanan. Hehe...  Seperti halnya pepatah pernah bilang sedia payung sebelum hujan, warga +62 tampaknya mulai mematahkan pepatah tersebut. Kenyataannya adalah masih banyak dari warga +62 tidak membawa payung sebelum hujan tiba. Mereka cenderung menikmati hujan tersebut dan ingin basah-basahan. Atau mungkin lebih mencari tempat berlindung di emperan-emperan tokoh ya

Undang-Undang Dari Mana?

Gambar
Sudah tidak menjadi hal yang tabuh lagi ketika pada abad 21 ini yang namanya ngopi bareng di warung, kedai, atau cafe yang menyuguhkan segala minuman yang berbahan dari olahan biji kopi pilihan maupun kopi sasetan serta bermacam minuman yang lainnya. Sepertinya budaya ngopi begitu akrab di telinga kita semua, bahkan ada yang bilang "Kalau nggak ngopi sehari saja, rasanya ada yang kurang! Meskipun terkadang ngajak ngopi tapi pesannya es." Ujar pecinta kopi autentik.  Dalam Sebuah warung kopi (warkop) atau sejenisnya, pastilah terjadi sebuah pembicaraan, obrolan, rasan-rasan , ghibbah , diskusi, atau bahasa halusnya bisa dibilang menganalisis sebuah situasi dan kondisi di sekitar kita. "Ha???Bahasa halus? Memang ada bahasa kasar?" Ujar seseorang yang suka mempertanyakan sebuah kata. Ah... sudahlah!  Kembali ke topik per-ngopi-an.  Sebuah diskusi kecil-kecilan pun digelar di warung kopi dengan sesekali saling melempar senyum sembari menyeduh kopi atau meneguk minum

MenggambART (Diego Maradona)

Gambar
  " Menggambar adalah salah satu media untuk melatih kesabaran. "

Sungkan-isme

Gambar
  Kata sungkanisme sebenarnya tidak atau belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata tersebut sengaja saya tulis dan saya ada-adakan sendiri dalam artikel pada blog ini. Apakah boleh begitu? apakah hal tersebut tidak menyalahi tatanan dalam dunia kebahasaan? Saya rasa tidak! Karena sifat bahasa adalah arbitrer (sewenang-wenang, manasuka). Setiap kali orang hendak berbahasa sebenarnya manasuka dan terserah orang yang mau mengucapkan, hal yang terpenting dalam berbahasa adalah bisa diterima oleh lawan bicaranya (audience) dengan baik atau yang bisa kita sebut dengan komunikatif. Kalau semisal orang yang kita ajak bicara tuna rungu atau tuna netra bagaimana? Mohon maaf, itu pengecualian teman-teman pembaca. Sungkanisme sebenarnya adalah gabungan dari kata sungkan yang mendapat akhiran ( sufiks ) -isme. Mengapa kata tersebut saya gabung? karena biar judul lebih menarik dan terlihat simpel saja sih . Soalnya pernah saya baca dalam sebuah artikel di Google bahwa kalau mem

Unch... Baper

Gambar
  Pada tanggal 21 November 2020 kemarin, kita telah memperingati hari pohon sedunia secara bersama-sama. Kita juga telah mengikuti serangkaian kegiatan tentang perlunya menjaga alam dan melestarikan alam, salah satunya dengan menanam pohon di bibir pantai Watu Pecak yang di-inisiatif-i oleh aktivis lingkungan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.  Acara tersebut berlangsung selama dua hari, dari tanggal 21-22 November 2020. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari bersama dan dijadikan sebuah pembelajaran ketika kita berinteraksi dengan para pegiat lingkungan, pecinta alam serta betapa manfaatnya tentang menanam sebuah pohon.  Mungkin sepintas yang tertanam dalam benak sebagian orang, " ngapain sih, harus repot-repot menanam pohon? kan sudah ada dinas terkait yang ngurusin itu semua! kita kok repot-repot. Secara kan , ini zaman milenial gitu loh! Nginep juga di depan pantai, hujan-hujanan lagi.  Tidur di rumah lak an wes enak, kok malah nggolek i seng susah. " Auto pemikiran

Siti Gundah Gulana

Gambar
  Alhamdulillah senantiasa kita senandungkan kepada Tuhan Yang Maha Tunggal ketika melihat panorama alam negeri ini yang begitu menawan. Bak surga dalam sebuah dongeng, potensi alam Indonesia begitu melimpah ruah serta tak tertandingi dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari gunung-gunung berapi yang seakan berbaris pada setiap pulau, hutan bagi tempat satwa liar dan beraneka tumbuh-tumbuhan yang hidup lestari, sungai, rawa , pantai, dan lain sejenisnya di mana hewan-hewan bisa beranak pinak.  Suatu kebahagiaan tersendiri ketika kita bisa melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah dengan keanekaragaman hayati serta keanekaragaman hewani. Maka tak hayal jika sejarah pernah mencatat bahwa negara asing betah dan ingin berlama-lama di tanah air kita ini karena gemah ripah loh jinawi.  Mulai dari Tiga setengah abad, tiga setengah tahun, dan belum lagi dengan pelayaran bangsa-bangsa asing yang ingin mendapatkan rempah-rempah sebagai bahan komoditas untuk memasok kebutuhan negaranya waktu itu. Tam

Menahan Rindu

Gambar
Setiap detik yang berdetak adalah usia yang terus berkurang menggerogoti setiap cerita dalam perjalanan kita menuju kembali kepada Sang Pencipta. Suatu masa yang akan datang dengan sendirinya tanpa bisa dipercepat maupun diperlambat, yang pasti setiap insan akan tumbang dalam ketiadaan seperti halnya air sungai mengalir menuju samudera Pencipta.  Seperti ketokan palu sidang yang sudah dipukulkan hakim di atas bidang datar, ketetapan tidak bisa diganggu gugat. Karena Dia adalah hakim tunggal dalam kehidupan. Keong pun memberi kabar bahwa semua yang bernyawa lambat laun akan meninggalkan cangkangnya menuju pembaringan terakhir untuk berlabuh.  Kata-kata adalah firman. Yang terus hidup selama kita mengingatnya dalam derap langkah menuju keabadian. Jejak-jejak akan terukir di atas persemayaman diantara dua prasasti penanda yang bertuliskan nama,  tanggal, bulan, serta tahun di mana kau telah menghela nafas panjang untuk meninggalkan jasad yang perlahan-lahan terbujur kaku.  Yang indah adal

Yang Tua Yang Merelakan

Gambar
Sudah saatnya perubahan itu kita sambut dengan gegap gempita setelah sekian lama suatu sistem yang membosankan telah menjajah dari generasi sampai generasi hingga saat ini. Pepatah pernah mengatakan bahwa setiap pemimpin ada masanya dan setiap masa ada pemimpinnya. Seyogianya pepatah tersebut dapat diejawantahkan ke dalam jiwa, serta perilaku dari para pemimpin-pemimpin kita yang terlihat rambutnya mulai beruban secara merata.  Suatu perubahan yang tidak dapat dielakkan lagi ketika warna rambut kepala mulai memutih dan kulit mulai membentuk kerutan-kerutan. Setidaknya itu pertanda dari Tuhan Yang Maha Tunggal untuk melakukan hal-hal yang putih, menyeru kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar.  Tampaknya tanda-tanda itu kurang bisa ditangkap oleh pancaindra beliau dan cenderung tidak diindahkan karena mungkin ketakutan-ketakutan apabila posisi dalam pekerjaannya digantikan atau tergantikan oleh orang lain serta mungkin juga takut apabila tidak bisa makan.  Matahari terus bersinar di pag

Jasuke

Gambar
  Seiring perkembagan zaman, pergeseran kian tampak tak terhindarkan. Perihal kebudayaan, bahasa, maupun adab kesopansatunan akibat masuknya sebuah unsur-unsur yang datangnya dari arah kebarat-baratan, meskipun tak selalu dari barat, bisa juga dari arah utara maupun selatan juga tenggara atau bahkan dari diri kita sendiri.  Bisa dibilang kita adalah penganut budaya ketimuran. Budaya yang senantiasa menjunjung tinggi nilai tata krama, akhlaq, etika, sopan santun, budi pekerti baik dalam bersikap maupun dalam bertutur kata. Khususnya bagi orang-orang Jawa, etika dalam berbicara serta bersikap seyogianya bernada lemah lembut, adap asor , dan bisa menempatkan diri dalam bermasyarakat. Seiring berjalannya waktu, perihal itu tampaknya mulai memudar dari jati diri orang-orang Jawa, meskipun tidak semua. Entah budaya pembaratan yang masuk ke negara kita ini terlalu kuat, atau kita saja yang terlalu lemah hingga arus perkembangan zaman ini terus mengikis jati diri kita atau mungkin juga orang t

Karang Taruna Komando Gelar Acara "Srawung Bareng Nom-Noman"

Gambar
 Karang Taruna Komando, Kunir Kidul menggelar acara yang bertajuk " Srawung Bareng Nom-Noman" untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tahun 2020 di Cafe Pring pitu (14/11) malam.  Dengan tema maju lan makmur bareng pemuda di tengah pandemi Covid 19, acara tersebut berlangsung begitu semarak dan menyedot antusiasme pemuda begitu besar. Narasumber pada acara tersebut adalah Kapolres Lumajang, DPMD, Dinsos, Dispora, Disparbud, serta pegiat seni dan kerajinan.  Fibrian Rasdianto selaku ketua Karang Taruna Komando mengatakan, tujuan acara ini diselenggarakan adalah untuk bertukar pikiran antar pemuda dengan pemerintah setempat dan menampung gagasan-gagasan dari pemuda demi Karang Taruna Komando yang lebih baik ke depan.  "Dalam acara ini kita mengupayakan untuk  saling  sharing dengan pemerintah daerah serta program-program apa saja yang terkait dengan kepemudaan yang ada di Kabupaten Lumajang yang bisa kita sinergikan dengan para pemuda. " Ujar Fibrian

Kebiasaan Luar Biasa

Gambar
Mungkin sudah menjadi hal yang lumrah ketika kita sebagai siswa maupun siswi di sekolah waktu dulu sampai sekarang, yang namanya telat atau tidak sesuai dengan jam masuk kelas yang ditentukan oleh bapak/ibu guru itu dianggap terlambat dan berhak menerima hukuman (sanksi).  Dari mulai dihukum di bawah tiang bendera dengan tangan menghormati sang saka sambil salah satu kaki diangkat ke atas, atau bahkan disuruh menyilangkan tangan dengan posisi memegang telinga sampai bersih-bersih toilet. Mungkin itu sebuah pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah terlupakan. Harapan dari bapak/ibu guru selalu bilang bahwa hukuman tersebut untuk mengedukasi murid-murid di sekolah. Kita anggap pengalaman itu seyogianya tidak terulang lagi di masa kini dan tingkat kesadaran akan pentingnya tepat waktu memang benar-benar kita upayakan. Kita akui bersama semakin bertambahnya umur bukan semakin sadar, akan tetapi semakin memolorkan waktu.  Mungkin detik demi detik kurang begitu berarti ketika

Guru SD Meraup Untung jutaan Rupiah dari Budidaya Ikan Hias

Gambar
 Saat Samsul Andika menunjukkan penghargaan dari lomba cupang hias Guru Sekolah Dasar menekuni bisnis ikan hias hingga meraup untung ratusan ribu sampai jutaan rupiah per hari yang bertempat tinggal di Pasirian, Lumajang. Jumat (13/11/2020)  Samsul Andika (32) menekuni bisnis budidaya ikan hias mulai tahun 2007 sampai sekarang. Berawal dari budidaya ikan jenis cupang saja, dia sekarang bisa menambah koleksi ikan serta menjual bermacam-macam ikan dan perlengkapan akuarium. Seperti halnya ikan koki, bendera, pomet serta masih banyak jenis ikan lainnya.  "Alhamdulillah mas, sampai sejauh ini saya tidak pernah menyangka bisa seperti ini. Pekerjaan budidaya ikan, sebenarnya buat sampingan saja. Soalnya setiap pagi saya harus pergi mengajar di Sekolah Dasar." ujarnya.  Samsul juga menambahkan, ikan-ikan yang dipeliharanya sampai tembus pasar luar kota karena permintaan konsumen lewat media sosial yang tinggi. Seperti mengirim ke Malang, Surabaya hingga luar Jawa (Bali).  "Mula

Perindu Maret

Gambar
Dokumen: Saat touring ke HPS (Hutan Pinus Semeru) Wajak, Malang, Jawa Timur Semenjak virus Covid 19 menyerang negeri ini, semenjak itulah kita lebih cenderung beraktivitas di dalam rumah. Dan mungkin pada sekarang-sekarang ini saja sudah banyak berkegiatan di luar rumah meskipun tetap dengan menjaga protokol kesehatan (bermasker maupun mencuci tangan dengan sabun). Semacam ada kerinduan bersama beraktifitas sebagaimana biasanya di luar rumah tanpa sebuah ketakutan-ketakutan akan terjangkitnya virus mematikan tersebut. Tampaknya, kerinduan tersebut senada dengan teman-teman pecinta scooter (scooterist) yang biasanya mengadakan perjalanan (touring) ke berbagai kota di Indonesia untuk berjumpa dengan scooterist-scooterist lainnya di dalam suatu acara kumpul bareng atau sekadar kopdar (kopi darat).  Dari mulai kangen di saat perjalanan, apalagi kalau ada sesama motor vespa yang mogok, pasti kita berhenti untuk sekadar membantu, bertegur sapa di jalan, beristirahat serta mengisi bahan bakar

Kalimat Berwarna Merah

Gambar
  Sering kali kita mendengar dan membaca terkait sejarah bangsa ini tentang kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang dulu yaitu bekerja sebagai pelaut, karena memang luas negeri ini sebagian besar dikepung oleh air ketimbang daratan dan masyarakat bisa memanfaatkan hasil dari laut untuk memenuhi kehidupannya di masa silam hingga sekarang  Ngomong-ngomong soal pelaut, ada sebuah kalimat yang sengaja saya tuangkan dalam tulisan ini untuk sekadar memberi semangat kepada Anda semua. Terkait kalimat tersebut mampu memberi semangat atau tidak, setidaknya kita sudah mengupayakan. Pelaut yang handal tidak akan pernah menyalahkan ombak yang datang . Baik ombak kecil, sedang, maupun besar. Akan tetapi, ombak yang datang seyogianya dijadikan bagian dari proses pembelajaran yang bisa dimasukkan sebagai sebuah pengalaman dalam mencari ikan di lautan lepas. Ungkapan di atas hanyalah sebuah perumpamaan, kata kiasan, dan mungkin mengandung makna yang sebenarnya. Mungkin banyak sebagian dari kita leb

Kita Bukan Kembang Api

Gambar
  Suatu kebanggaan tersendiri ketika kita memasuki dunia akademisi dan mengikuti sebuah organisasi mahasiswa di dalamnya. Entah, organisasi apa pun itu! Karena di sana kita terus belajar dan mengolah bakat serta minat kita ke arah yang lebih berkemajuan dan kita dicetak sebagai seorang leadership (kepemimpinan). Tentunya dalam sebuah organisasi ada sebuah persoalan-persoalan baru, target-target baru, strategi-strategi baru, yang menuntut kita untuk terus bergerak maju dan menjadikannya sebuah tantangan bukan sebagai beban-beban baru. Berkenaan dengan itu, waktu adalah sesuatu hal yang sangat berharga karena kita dituntut untuk mengendalikannya bukan sebaliknya ketika waktu bisa mendikte kita. Kita diajari untuk selalu berpikir cermat, bijaksana dalam mengambil setiap keputusan, serta sisi legowo ketika pendapat kita tidak selalu menjadi prioritas oleh kesepakatan para sesama kader organisasi. Mungkin kedewasaan muncul dari sini, ketika setiap persoalan menuntut sebuah jawaban dan jawa

Menulislah Walau Tak Dikenal

Gambar
Ada banyak hal serta tujuan dalam setiap tulisan yang ditulis oleh seorang penulis (pengarang) dalam setiap rentetan kata-kata yang dituangkan dalam kertas kosong maupun pada blog di media sosial adalah sebuah keniscayaan.  Mulai hanya sekadar mengerjakan tugas untuk menulis, iseng-iseng menulis cerita keseharian, menuangkan pemikiran, mengabarkan peristiwa atau kejadian, menjadikannya sebuah pekerjaan, sampai ingin dikenal dan diabadikan namanya dalam sejarah peradaban. Dari setiap tujuan tersebut pasti ada suatu hal yang melatarbelakangi pengarang untuk terjun dalam dunia kepenulisan. Hingga saat ini, saya merasakan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan satu-satunya yang paling berharga dalam menorehkan jejak-jejak kita selama hidup di bumi ini. Kita bisa mengetahui dan mempelajari peradaban pada zaman dahulu karena juga ditemukannya tulisan serta gambar sebelum adanya zaman batu. Bukankah ini isyarat bahwa peradaban manusia juga dipengaruhi oleh coretan-coretan tinta yang akan teru

Sempat Oleng

Gambar
Sempat Oleng Ini kisah berawal dari suatu tempat ngopi di depan  Kampus Biru. Tempat yang begitu nyaman buat ngobrol sambil menikmati pemandangan lalu lintas dari atas lantai dua yang terbuat dari papan pohon bambu. Saya rasa bukan tentang hidangan enak tidaknya kopi atau kue yang disuguhkan di sini. Akan tetapi, mungkin itu hanya sebatas pembantu saja dalam proses kita tukar tambah pemikiran. Berawal dari janjian untuk saling pinjam-meminjam buku, sebuah obrolan dimulai dari layar gawai untuk saling mwmberi tahu terkait buku yang akan dipinjam. Setelah bersepakat, baru kita tentukan lokasi untuk menukar buku tersebut.  Malam pun berlalu, pagi menjelang. Sebuah buku yang mau dipinjam sudah saya masukkan ke dalam tas dan bergegas menyalakan motor untuk berangkat ke lokasi. Setibanya di lokasi, saya menunggu sebentar seseorang yang belum datang. Selang beberapa menit, gawai saya berbunyi dan telihat sebuah panggilan masuk dari dia yang sudah berada di sekitar lokasi warkop tersebut. Saya

Tanpa Kamu Kita Kurang Bermakna

Gambar
Tulisan ini saya ketik dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada teman-teman di luar sana yang mungkin berbeda jurusan  terkait mata kuliah maupun teman-teman pembaca yang lain, mungkin saja tidak sependapat dengan tulisan ini.  Bagi saya, suatu kebanggaan tersendiri bisa mengenyam dunia perkuliahan di program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari sana kita sedikit banyak belajar mengenai tentang sejarah bahasa dan perkembangannya, disiplin ilmu lain yang masih ada hubungan mesra dengan disiplin ilmu kebahasaan, serta penerapan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Berbahasa sama halnya dengan bernapas. Begitu kira-kira ungkapan yang pas untuk mengibaratkan peran bahasa yang begitu urgent dalam kehidupan ini. Setiap hari pasti kita selalu melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan bahasa. Bisa dibayangkan kalau manusia hidup tanpa mengenal dan menggunakan bahasa, mungkin hidup ini serasa kurang bermakna dan sulit untuk memahami maksud antar manusia satu dengan manusia yang

Tarik Sist❗πŸ‰

Gambar
  Acap kali yang terlintas dalam sebuah pikiran kita untuk memulai sebuah tulisan atau lebih tepatnya mengarang adalah tentang tema apa yang harus kita tulis. Setelah tema sudah kita dapati, kita pun terkadang masih bingung juga untuk menuliskan sebuah judul dari tulisan kita dan setelah judul sudah kita tulis, bukannya malah sudah terselesaikan kebingungan kita malah semakin bingung lagi untuk memulai kata pertama dalam pembentukan kalimat di awal paragraf. Kalau itu yang pernah Anda rasakan dalam proses menulis, berarti kurang lebih kita sama. Ya, sama! Sama-sama pernah bingung maksudnya.Hehe.... Memang dalam menulis itu saya rasa gampang-gampang susah. Namun, terkadang banyak susahnya sih ketimbang gampangnya. Akan tetapi itu semua bisa teratasi bila kita terbiasa dengan menulis dan tidak meninggalkan yang namanya iqra atau membaca seperti perintah pada Alquran yang kurang lebih kita diperintahkan untuk senantiasa membaca. Mungkin arti iqra di dalam Alquran mempunyai makna yang