Postingan

Menampilkan postingan dari 2020

Betapa

Gambar
  Betapa sabar dan lugunya masyarakat sekitarku Jalan-jalan penuh debu di musim kemarau,  mereka tidak pernah bilang, pemerintah harus bertanggung jawab ketika kualitas udara mulai berubah Betapa sabar dan lugunya masyarakat sekitarku Jalan-jalan penuh dengan kubangan air di musim hujan Mereka tidak pernah bilang, pemerintah harus memberikan pelayanan yang baik dan memberikan hak pengguna jalan untuk tidak was-was dalam berkendara  Betapa sabar dan rasa tak enakan masyarakat sekitarku Sewaktu barisan transportasi pengangkut hasil erupsi Semeru melintas mengambil jalur pengendara lain Mereka tidak pernah ada niatan untuk melakukan audensi dengan pemangku kebijakan Betapa sabar dan arif masyarakat sekitarku Ketika ada orang tua berjalan di samping jalan di waktu senja untuk pergi ke toko Roda dari barisan transportasi itu mencipratkan air ke arah muka dan pakaian sore mereka Mereka tidak pernah menyalahkan siapa-siapa, mungkin sedang apes saja Betapa sabar dan welas asih masyarakat sekit

I. B. U

Gambar
  Ketika tiga huruf dipersatukan Ada semacam helaian nafas panjang cerita terbentuk atas dasar cinta dan kasih sewaktu Hawa dipertemukan Adam lantaran memakan buah larangan Tumbuh dan berkembang beranak pinak, memenuhi semesta pada akhirnya semua tak mempunyai daya karena ada kekuatan di luar batas kemampuan manusia sewaktu akal sering kali jatuh untuk merengkuh alam luar dan itu ada tidak untuk dijajaki seperti halnya Isa berada di rahim Maryam Di luar batas kemampuan, 22 Desember 2020

Tanpa Judul

Gambar
  Kita adalah lombok yang akan membuat mereka gerah dan selalu mencari air untuk berlindung Minum, lalu memuaskan dahaga menjadi cerita sebelum tutup usia Lumajang , 13 Desember 2020

Trauma Healing Dilakukan pada Warga Terdampak Erupsi Semeru

Gambar
  Trauma healing adalah proses penyembuhan pasca trauma yang dilakukan agar seseorang dapat terus melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang kejadian seperti halnya pasca terjadinya erupsi Semeru.  Berkenaan dengan hal itu, ormas islam keagamaan, NU peduli mengadakan aktivitas tersebut untuk mengurangi rasa takut atau trauma terutama pada anak-anak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, (11/12) sore.  Trauma healing dengan metode Stress inoculation training (SIT) adalah kegiatan asasemen yg dilakukan pada warga terdampak bencana dengan merefleksikan otak agar tidak merasa trauma atau ketakutan atas bencana yg menimpanya. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari tahu perasaan warga terdampak terhadap bencana yang menimpanya dan membantu warga terdampak berlapang dada sehingga bisa menjalankan rutinitas seperti biasanya. Canda Ayu Pitara S.Pd, Wakil sekretaris LPBI NU mengatakan, bahwa kegiatan trauma healing bertujuan untuk anak-anak yang terdampak bencana.  "

Romantisme Kebersamaan dalam Keberagaman

Gambar
  Cerita ini berawal pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru pada tanggal 01 Desember 2020 kemarin. Tepatnya di hari ke enam yang bertempat di Lapangan Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, untuk mendirikan tenda dalam pembuatan pos komando sebagai antisipatif dan responsif menanggulangi kebencanaan.  Tampak pada gambar di atas, terlihat relawan yang berasal dari kedua ormas terbesar di Indonesia saling bekerja sama dalam pendirian tenda sebagai pos komando (posko). Yakni posko dari relawan Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Seketika itu suasana sejuk menyeruak dan begitu nyaman dipandang mata ketika proses mendirikan tenda dilakukan secara berjamaah. Sesekali tertawa pun pecah ketika obrolan yang begitu mengocok perut terlontar diantara keduanya. Saya rasa, ini adalah sebuah rahmat yang harus disyukuri dan senantiasa kita jaga bersama-sama. Terkadang kalau kita boleh jujur, memang ada sebagian oknum yang sengaja dan tidak rela terkait kebersamaan di

Peduli Erupsi Gunung Semeru, IRMAS Lakukan Penggalangan Dana

Gambar
  Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Bagusari, Lumajang mengadakan kegiatan penggalangan dana untuk membantu korban yang terdampak erupsi Gunung Semeru di perempatan lampu merah P3 jalan Suwandak, Jogotrunan, Lumajang (05/12) malam.  Penggalangan dana tersebut dimulai dari hari Kamis-Sabtu. Setelah nanti dana sudah terkumpul semua, anggota IRMAS akan membelanjakan hasil penggalangan dana tersebut untuk pembelian sembako serta hal-hal yang diperlukan warga yang terdampak, seperti halnya: makanan siap saji, masker, air bersih dan keperluan lainnya.  Ketua IRMAS Bagusari, M. Ikhya' Ulumuddin mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi di sekitar Gunung Semeru pada tanggal 01 Desember 2020 kemarin.  "Kami IRMAS Bagusari, berinisiatif untuk menggalang dana di lampu merah Jalan Suwandak, Jogotrunan dalam rangka peduli terhadap saudara-saudari kita yang tertimpa musibah akibat erupsi dari Gunung Semeru." ujar Yayak panggilan akrabny

MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang Gelar Ngopi Kebangsaan

Gambar
Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang mengadakan acara ngopi kebangsaan dengan tema peran pemuda dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI di Hall Arjuna Hotel GM Lumajang, Sabtu (05/12) Acara tersebut dimulai pukul 08.00WIB sampai menjelang azan zuhur dengan dihadiri oleh para tamu undangan dari Ormas keagamaan, pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus, BEM Se-Lumajang, serta komunitas pemuda yang ada di Kabupaten Lumajang. Adapun nara sumber pada kegiatan tersebut adalah dari Komandan Kodim 0821, Kapolres Kabupaten Lumajang, serta ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang. Namun, Letkol Infanteri. Andi A. Wibowo, S.sos, M.I.Pol (Komandan Kodim 0821) tidak bisa hadir karena ada kegiatan penanganan bekas erupsi Semeru. Deddy Foury Millewa, SH, S.IK,M.IK. selaku Kapolres Lumajang mengatakan dalam sambutannya bahwa peran pemuda dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI, Pemuda tidak boleh baperan ! seharusnya berperan. Karena tugas

Semeru Merindu

Gambar
  Kita adalah gunung Saat suara hati bergemuruh bak magma dalam inti bumi yang melangitkan uap panas Hati berkecamuk menahan jarak  dan kerak bumi adalah akumulatif rindu terbolak-balikan oleh zat Yang Maha Dahsyat sewaktu perasaan bisa menuntun arah logika seperti getaran yang menghantarkan kita untuk segera bersua Erupsi melalui kawah meluncur dengan kecepatan tinggi menerjang rimbun pepohonan membawa endapan bebatuan yang lama tersimpan dalam kantong gunung hingga bertemu di muara Dan samudera adalah tempat kembali setelah air hujan mampu menghantarkan kata yang tak bisa diungkapkan saat menerobos panjangnya perjalanan Abu mulai menebal di atas dedaunan terbawa angin kebebalan menyerang sistem kekebalan dan pertemuan adalan akhir dari puncak kerinduan

MenggambART

Gambar
 

Peringati Hari Toleransi Sedunia, Gusdurian Lumajang Gelar Diskusi Bertajuk Indonesia Ada Karena Keberagaman

Gambar
  Dalam rangka memperingati Hari Toleransi sedunia yang jatuh pada tanggal 16 November kemarin, Komunitas pecinta Gus Dur (Gusdurian Lumajang) menggelar diskusi lintas iman bertajuk Indonesia ada karena keberagaman, Senin (30/11/2020) sore.  Kegiatan tersebut digelar di pelataran Koperasi Laskar Hijau dengan dihadiri oleh puluhan pemuda lintas iman yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena untuk Lumajang masih dalam zona merah waktu kemarin.    Dalam acara tersebut, terlihat Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang, Setiyoso Lastanto sebagai penyaji pada diskusi lintas iman. Ia menyampaikan bahwa kondisi bangsa Indonesia pada hari ini sedang tidak baik-baik saja terutama dalam menghargai dan menghormati antar satu dengan yang lain.  “Masih banyak kita temukan oknum-oknum yang ingin merusak dan memecahbelah bangsa ini, salah satu cara yang mudah untuk membuat bangsa ini rusak dan hancur adalah dengan membentur-benturkan keyakinan antar umat ber

Aibs juga Berbahaya

Gambar
  Negeri ini sudah merdeka puluhan tahun lamanya, tapi kata merdeka itu pun sampai saat ini masih menjadi perdebatan dan beraneka ragam dalam pemaknaanya. Pasalnya rakyat yang katanya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negeri yang menjunjung asas demokrasi ini, harus selalu gigit jari ketika wakil-wakil rakyat yang dulu dipilih pada kontestasi politik malah membuat perundang-undangan yang kebanyakan sering kali menindas rakyat, tidak pro terhadap rakyat. Padahal mereka adalah abdi rakyat atau pelayan rakyat yang seharusnya melayani rakyat, bukan malah sebaliknya. Kalau memang narasi di atas terlalu jauh dalam topik pembahasan terkait negeri ini, kita lebih kerucutkan lagi sampai tataran paling kerucut dalam tulisan kali ini. Mulai dari tataran pemerintahan tertinggi seperti peran presiden, gubernur, wali kota, bupati, camat, sampai kepala desa. Kita ambil contoh kecil saja seperti pada sekup pedesaan. Kalau kita mau sadar, seandainya pada tataran desa itu peran kepala desa bisa d

Pepatah Tapi Dipatahkan

Gambar
  Sudah kita ketahui bersama bahwa di negeri yang kita cintai ini (Indonesia) terbagi menjadi dua musim, yakni musim panas dan hujan. Kalau orang Jawa bilangnya musim Ketigo (panas) dan rendeng (hujan). Ketika musim panas (tropis), kita tidak terlalu direpotkan dengan membawa payung atau jas hujan seperti pada saat musim penghujan. Akan tetapi sewaktu musim penghujan tiba seperti bulan November akhir ini, malah sering kali kita tidak membawa payung maupun jas hujan. Itulah hebatnya warga +62! Sudah tahu Indonesia ini dengan 2 musim, tapi mengapa sewaktu musim hujan tidak menyediakan payung atau jas hujan sewaktu menempuh perjalanan. Hehe...  Seperti halnya pepatah pernah bilang sedia payung sebelum hujan, warga +62 tampaknya mulai mematahkan pepatah tersebut. Kenyataannya adalah masih banyak dari warga +62 tidak membawa payung sebelum hujan tiba. Mereka cenderung menikmati hujan tersebut dan ingin basah-basahan. Atau mungkin lebih mencari tempat berlindung di emperan-emperan tokoh ya

Undang-Undang Dari Mana?

Gambar
Sudah tidak menjadi hal yang tabuh lagi ketika pada abad 21 ini yang namanya ngopi bareng di warung, kedai, atau cafe yang menyuguhkan segala minuman yang berbahan dari olahan biji kopi pilihan maupun kopi sasetan serta bermacam minuman yang lainnya. Sepertinya budaya ngopi begitu akrab di telinga kita semua, bahkan ada yang bilang "Kalau nggak ngopi sehari saja, rasanya ada yang kurang! Meskipun terkadang ngajak ngopi tapi pesannya es." Ujar pecinta kopi autentik.  Dalam Sebuah warung kopi (warkop) atau sejenisnya, pastilah terjadi sebuah pembicaraan, obrolan, rasan-rasan , ghibbah , diskusi, atau bahasa halusnya bisa dibilang menganalisis sebuah situasi dan kondisi di sekitar kita. "Ha???Bahasa halus? Memang ada bahasa kasar?" Ujar seseorang yang suka mempertanyakan sebuah kata. Ah... sudahlah!  Kembali ke topik per-ngopi-an.  Sebuah diskusi kecil-kecilan pun digelar di warung kopi dengan sesekali saling melempar senyum sembari menyeduh kopi atau meneguk minum

MenggambART (Diego Maradona)

Gambar
  " Menggambar adalah salah satu media untuk melatih kesabaran. "

Sungkan-isme

Gambar
  Kata sungkanisme sebenarnya tidak atau belum ada dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Kata tersebut sengaja saya tulis dan saya ada-adakan sendiri dalam artikel pada blog ini. Apakah boleh begitu? apakah hal tersebut tidak menyalahi tatanan dalam dunia kebahasaan? Saya rasa tidak! Karena sifat bahasa adalah arbitrer (sewenang-wenang, manasuka). Setiap kali orang hendak berbahasa sebenarnya manasuka dan terserah orang yang mau mengucapkan, hal yang terpenting dalam berbahasa adalah bisa diterima oleh lawan bicaranya (audience) dengan baik atau yang bisa kita sebut dengan komunikatif. Kalau semisal orang yang kita ajak bicara tuna rungu atau tuna netra bagaimana? Mohon maaf, itu pengecualian teman-teman pembaca. Sungkanisme sebenarnya adalah gabungan dari kata sungkan yang mendapat akhiran ( sufiks ) -isme. Mengapa kata tersebut saya gabung? karena biar judul lebih menarik dan terlihat simpel saja sih . Soalnya pernah saya baca dalam sebuah artikel di Google bahwa kalau mem

Unch... Baper

Gambar
  Pada tanggal 21 November 2020 kemarin, kita telah memperingati hari pohon sedunia secara bersama-sama. Kita juga telah mengikuti serangkaian kegiatan tentang perlunya menjaga alam dan melestarikan alam, salah satunya dengan menanam pohon di bibir pantai Watu Pecak yang di-inisiatif-i oleh aktivis lingkungan di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.  Acara tersebut berlangsung selama dua hari, dari tanggal 21-22 November 2020. Ada banyak hal yang bisa kita pelajari bersama dan dijadikan sebuah pembelajaran ketika kita berinteraksi dengan para pegiat lingkungan, pecinta alam serta betapa manfaatnya tentang menanam sebuah pohon.  Mungkin sepintas yang tertanam dalam benak sebagian orang, " ngapain sih, harus repot-repot menanam pohon? kan sudah ada dinas terkait yang ngurusin itu semua! kita kok repot-repot. Secara kan , ini zaman milenial gitu loh! Nginep juga di depan pantai, hujan-hujanan lagi.  Tidur di rumah lak an wes enak, kok malah nggolek i seng susah. " Auto pemikiran

Siti Gundah Gulana

Gambar
  Alhamdulillah senantiasa kita senandungkan kepada Tuhan Yang Maha Tunggal ketika melihat panorama alam negeri ini yang begitu menawan. Bak surga dalam sebuah dongeng, potensi alam Indonesia begitu melimpah ruah serta tak tertandingi dari Sabang sampai Merauke. Mulai dari gunung-gunung berapi yang seakan berbaris pada setiap pulau, hutan bagi tempat satwa liar dan beraneka tumbuh-tumbuhan yang hidup lestari, sungai, rawa , pantai, dan lain sejenisnya di mana hewan-hewan bisa beranak pinak.  Suatu kebahagiaan tersendiri ketika kita bisa melihat ciptaan Tuhan yang begitu indah dengan keanekaragaman hayati serta keanekaragaman hewani. Maka tak hayal jika sejarah pernah mencatat bahwa negara asing betah dan ingin berlama-lama di tanah air kita ini karena gemah ripah loh jinawi.  Mulai dari Tiga setengah abad, tiga setengah tahun, dan belum lagi dengan pelayaran bangsa-bangsa asing yang ingin mendapatkan rempah-rempah sebagai bahan komoditas untuk memasok kebutuhan negaranya waktu itu. Tam

Menahan Rindu

Gambar
Setiap detik yang berdetak adalah usia yang terus berkurang menggerogoti setiap cerita dalam perjalanan kita menuju kembali kepada Sang Pencipta. Suatu masa yang akan datang dengan sendirinya tanpa bisa dipercepat maupun diperlambat, yang pasti setiap insan akan tumbang dalam ketiadaan seperti halnya air sungai mengalir menuju samudera Pencipta.  Seperti ketokan palu sidang yang sudah dipukulkan hakim di atas bidang datar, ketetapan tidak bisa diganggu gugat. Karena Dia adalah hakim tunggal dalam kehidupan. Keong pun memberi kabar bahwa semua yang bernyawa lambat laun akan meninggalkan cangkangnya menuju pembaringan terakhir untuk berlabuh.  Kata-kata adalah firman. Yang terus hidup selama kita mengingatnya dalam derap langkah menuju keabadian. Jejak-jejak akan terukir di atas persemayaman diantara dua prasasti penanda yang bertuliskan nama,  tanggal, bulan, serta tahun di mana kau telah menghela nafas panjang untuk meninggalkan jasad yang perlahan-lahan terbujur kaku.  Yang indah adal

Yang Tua Yang Merelakan

Gambar
Sudah saatnya perubahan itu kita sambut dengan gegap gempita setelah sekian lama suatu sistem yang membosankan telah menjajah dari generasi sampai generasi hingga saat ini. Pepatah pernah mengatakan bahwa setiap pemimpin ada masanya dan setiap masa ada pemimpinnya. Seyogianya pepatah tersebut dapat diejawantahkan ke dalam jiwa, serta perilaku dari para pemimpin-pemimpin kita yang terlihat rambutnya mulai beruban secara merata.  Suatu perubahan yang tidak dapat dielakkan lagi ketika warna rambut kepala mulai memutih dan kulit mulai membentuk kerutan-kerutan. Setidaknya itu pertanda dari Tuhan Yang Maha Tunggal untuk melakukan hal-hal yang putih, menyeru kebaikan dan mencegah perbuatan mungkar.  Tampaknya tanda-tanda itu kurang bisa ditangkap oleh pancaindra beliau dan cenderung tidak diindahkan karena mungkin ketakutan-ketakutan apabila posisi dalam pekerjaannya digantikan atau tergantikan oleh orang lain serta mungkin juga takut apabila tidak bisa makan.  Matahari terus bersinar di pag

Jasuke

Gambar
  Seiring perkembagan zaman, pergeseran kian tampak tak terhindarkan. Perihal kebudayaan, bahasa, maupun adab kesopansatunan akibat masuknya sebuah unsur-unsur yang datangnya dari arah kebarat-baratan, meskipun tak selalu dari barat, bisa juga dari arah utara maupun selatan juga tenggara atau bahkan dari diri kita sendiri.  Bisa dibilang kita adalah penganut budaya ketimuran. Budaya yang senantiasa menjunjung tinggi nilai tata krama, akhlaq, etika, sopan santun, budi pekerti baik dalam bersikap maupun dalam bertutur kata. Khususnya bagi orang-orang Jawa, etika dalam berbicara serta bersikap seyogianya bernada lemah lembut, adap asor , dan bisa menempatkan diri dalam bermasyarakat. Seiring berjalannya waktu, perihal itu tampaknya mulai memudar dari jati diri orang-orang Jawa, meskipun tidak semua. Entah budaya pembaratan yang masuk ke negara kita ini terlalu kuat, atau kita saja yang terlalu lemah hingga arus perkembangan zaman ini terus mengikis jati diri kita atau mungkin juga orang t

Karang Taruna Komando Gelar Acara "Srawung Bareng Nom-Noman"

Gambar
 Karang Taruna Komando, Kunir Kidul menggelar acara yang bertajuk " Srawung Bareng Nom-Noman" untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda dan Hari Pahlawan tahun 2020 di Cafe Pring pitu (14/11) malam.  Dengan tema maju lan makmur bareng pemuda di tengah pandemi Covid 19, acara tersebut berlangsung begitu semarak dan menyedot antusiasme pemuda begitu besar. Narasumber pada acara tersebut adalah Kapolres Lumajang, DPMD, Dinsos, Dispora, Disparbud, serta pegiat seni dan kerajinan.  Fibrian Rasdianto selaku ketua Karang Taruna Komando mengatakan, tujuan acara ini diselenggarakan adalah untuk bertukar pikiran antar pemuda dengan pemerintah setempat dan menampung gagasan-gagasan dari pemuda demi Karang Taruna Komando yang lebih baik ke depan.  "Dalam acara ini kita mengupayakan untuk  saling  sharing dengan pemerintah daerah serta program-program apa saja yang terkait dengan kepemudaan yang ada di Kabupaten Lumajang yang bisa kita sinergikan dengan para pemuda. " Ujar Fibrian

Kebiasaan Luar Biasa

Gambar
Mungkin sudah menjadi hal yang lumrah ketika kita sebagai siswa maupun siswi di sekolah waktu dulu sampai sekarang, yang namanya telat atau tidak sesuai dengan jam masuk kelas yang ditentukan oleh bapak/ibu guru itu dianggap terlambat dan berhak menerima hukuman (sanksi).  Dari mulai dihukum di bawah tiang bendera dengan tangan menghormati sang saka sambil salah satu kaki diangkat ke atas, atau bahkan disuruh menyilangkan tangan dengan posisi memegang telinga sampai bersih-bersih toilet. Mungkin itu sebuah pengalaman yang sangat berharga dan tidak akan pernah terlupakan. Harapan dari bapak/ibu guru selalu bilang bahwa hukuman tersebut untuk mengedukasi murid-murid di sekolah. Kita anggap pengalaman itu seyogianya tidak terulang lagi di masa kini dan tingkat kesadaran akan pentingnya tepat waktu memang benar-benar kita upayakan. Kita akui bersama semakin bertambahnya umur bukan semakin sadar, akan tetapi semakin memolorkan waktu.  Mungkin detik demi detik kurang begitu berarti ketika

Guru SD Meraup Untung jutaan Rupiah dari Budidaya Ikan Hias

Gambar
 Saat Samsul Andika menunjukkan penghargaan dari lomba cupang hias Guru Sekolah Dasar menekuni bisnis ikan hias hingga meraup untung ratusan ribu sampai jutaan rupiah per hari yang bertempat tinggal di Pasirian, Lumajang. Jumat (13/11/2020)  Samsul Andika (32) menekuni bisnis budidaya ikan hias mulai tahun 2007 sampai sekarang. Berawal dari budidaya ikan jenis cupang saja, dia sekarang bisa menambah koleksi ikan serta menjual bermacam-macam ikan dan perlengkapan akuarium. Seperti halnya ikan koki, bendera, pomet serta masih banyak jenis ikan lainnya.  "Alhamdulillah mas, sampai sejauh ini saya tidak pernah menyangka bisa seperti ini. Pekerjaan budidaya ikan, sebenarnya buat sampingan saja. Soalnya setiap pagi saya harus pergi mengajar di Sekolah Dasar." ujarnya.  Samsul juga menambahkan, ikan-ikan yang dipeliharanya sampai tembus pasar luar kota karena permintaan konsumen lewat media sosial yang tinggi. Seperti mengirim ke Malang, Surabaya hingga luar Jawa (Bali).  "Mula

Perindu Maret

Gambar
Dokumen: Saat touring ke HPS (Hutan Pinus Semeru) Wajak, Malang, Jawa Timur Semenjak virus Covid 19 menyerang negeri ini, semenjak itulah kita lebih cenderung beraktivitas di dalam rumah. Dan mungkin pada sekarang-sekarang ini saja sudah banyak berkegiatan di luar rumah meskipun tetap dengan menjaga protokol kesehatan (bermasker maupun mencuci tangan dengan sabun). Semacam ada kerinduan bersama beraktifitas sebagaimana biasanya di luar rumah tanpa sebuah ketakutan-ketakutan akan terjangkitnya virus mematikan tersebut. Tampaknya, kerinduan tersebut senada dengan teman-teman pecinta scooter (scooterist) yang biasanya mengadakan perjalanan (touring) ke berbagai kota di Indonesia untuk berjumpa dengan scooterist-scooterist lainnya di dalam suatu acara kumpul bareng atau sekadar kopdar (kopi darat).  Dari mulai kangen di saat perjalanan, apalagi kalau ada sesama motor vespa yang mogok, pasti kita berhenti untuk sekadar membantu, bertegur sapa di jalan, beristirahat serta mengisi bahan bakar

Kalimat Berwarna Merah

Gambar
  Sering kali kita mendengar dan membaca terkait sejarah bangsa ini tentang kebiasaan yang dilakukan oleh orang-orang dulu yaitu bekerja sebagai pelaut, karena memang luas negeri ini sebagian besar dikepung oleh air ketimbang daratan dan masyarakat bisa memanfaatkan hasil dari laut untuk memenuhi kehidupannya di masa silam hingga sekarang  Ngomong-ngomong soal pelaut, ada sebuah kalimat yang sengaja saya tuangkan dalam tulisan ini untuk sekadar memberi semangat kepada Anda semua. Terkait kalimat tersebut mampu memberi semangat atau tidak, setidaknya kita sudah mengupayakan. Pelaut yang handal tidak akan pernah menyalahkan ombak yang datang . Baik ombak kecil, sedang, maupun besar. Akan tetapi, ombak yang datang seyogianya dijadikan bagian dari proses pembelajaran yang bisa dimasukkan sebagai sebuah pengalaman dalam mencari ikan di lautan lepas. Ungkapan di atas hanyalah sebuah perumpamaan, kata kiasan, dan mungkin mengandung makna yang sebenarnya. Mungkin banyak sebagian dari kita leb

Kita Bukan Kembang Api

Gambar
  Suatu kebanggaan tersendiri ketika kita memasuki dunia akademisi dan mengikuti sebuah organisasi mahasiswa di dalamnya. Entah, organisasi apa pun itu! Karena di sana kita terus belajar dan mengolah bakat serta minat kita ke arah yang lebih berkemajuan dan kita dicetak sebagai seorang leadership (kepemimpinan). Tentunya dalam sebuah organisasi ada sebuah persoalan-persoalan baru, target-target baru, strategi-strategi baru, yang menuntut kita untuk terus bergerak maju dan menjadikannya sebuah tantangan bukan sebagai beban-beban baru. Berkenaan dengan itu, waktu adalah sesuatu hal yang sangat berharga karena kita dituntut untuk mengendalikannya bukan sebaliknya ketika waktu bisa mendikte kita. Kita diajari untuk selalu berpikir cermat, bijaksana dalam mengambil setiap keputusan, serta sisi legowo ketika pendapat kita tidak selalu menjadi prioritas oleh kesepakatan para sesama kader organisasi. Mungkin kedewasaan muncul dari sini, ketika setiap persoalan menuntut sebuah jawaban dan jawa

Menulislah Walau Tak Dikenal

Gambar
Ada banyak hal serta tujuan dalam setiap tulisan yang ditulis oleh seorang penulis (pengarang) dalam setiap rentetan kata-kata yang dituangkan dalam kertas kosong maupun pada blog di media sosial adalah sebuah keniscayaan.  Mulai hanya sekadar mengerjakan tugas untuk menulis, iseng-iseng menulis cerita keseharian, menuangkan pemikiran, mengabarkan peristiwa atau kejadian, menjadikannya sebuah pekerjaan, sampai ingin dikenal dan diabadikan namanya dalam sejarah peradaban. Dari setiap tujuan tersebut pasti ada suatu hal yang melatarbelakangi pengarang untuk terjun dalam dunia kepenulisan. Hingga saat ini, saya merasakan bahwa kegiatan menulis adalah kegiatan satu-satunya yang paling berharga dalam menorehkan jejak-jejak kita selama hidup di bumi ini. Kita bisa mengetahui dan mempelajari peradaban pada zaman dahulu karena juga ditemukannya tulisan serta gambar sebelum adanya zaman batu. Bukankah ini isyarat bahwa peradaban manusia juga dipengaruhi oleh coretan-coretan tinta yang akan teru

Sempat Oleng

Gambar
Sempat Oleng Ini kisah berawal dari suatu tempat ngopi di depan  Kampus Biru. Tempat yang begitu nyaman buat ngobrol sambil menikmati pemandangan lalu lintas dari atas lantai dua yang terbuat dari papan pohon bambu. Saya rasa bukan tentang hidangan enak tidaknya kopi atau kue yang disuguhkan di sini. Akan tetapi, mungkin itu hanya sebatas pembantu saja dalam proses kita tukar tambah pemikiran. Berawal dari janjian untuk saling pinjam-meminjam buku, sebuah obrolan dimulai dari layar gawai untuk saling mwmberi tahu terkait buku yang akan dipinjam. Setelah bersepakat, baru kita tentukan lokasi untuk menukar buku tersebut.  Malam pun berlalu, pagi menjelang. Sebuah buku yang mau dipinjam sudah saya masukkan ke dalam tas dan bergegas menyalakan motor untuk berangkat ke lokasi. Setibanya di lokasi, saya menunggu sebentar seseorang yang belum datang. Selang beberapa menit, gawai saya berbunyi dan telihat sebuah panggilan masuk dari dia yang sudah berada di sekitar lokasi warkop tersebut. Saya

Tanpa Kamu Kita Kurang Bermakna

Gambar
Tulisan ini saya ketik dengan tidak mengurangi rasa hormat saya kepada teman-teman di luar sana yang mungkin berbeda jurusan  terkait mata kuliah maupun teman-teman pembaca yang lain, mungkin saja tidak sependapat dengan tulisan ini.  Bagi saya, suatu kebanggaan tersendiri bisa mengenyam dunia perkuliahan di program Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia. Dari sana kita sedikit banyak belajar mengenai tentang sejarah bahasa dan perkembangannya, disiplin ilmu lain yang masih ada hubungan mesra dengan disiplin ilmu kebahasaan, serta penerapan bahasa dalam kehidupan sehari-hari. Berbahasa sama halnya dengan bernapas. Begitu kira-kira ungkapan yang pas untuk mengibaratkan peran bahasa yang begitu urgent dalam kehidupan ini. Setiap hari pasti kita selalu melakukan kegiatan yang ada kaitannya dengan bahasa. Bisa dibayangkan kalau manusia hidup tanpa mengenal dan menggunakan bahasa, mungkin hidup ini serasa kurang bermakna dan sulit untuk memahami maksud antar manusia satu dengan manusia yang

Tarik Sist❗🍉

Gambar
  Acap kali yang terlintas dalam sebuah pikiran kita untuk memulai sebuah tulisan atau lebih tepatnya mengarang adalah tentang tema apa yang harus kita tulis. Setelah tema sudah kita dapati, kita pun terkadang masih bingung juga untuk menuliskan sebuah judul dari tulisan kita dan setelah judul sudah kita tulis, bukannya malah sudah terselesaikan kebingungan kita malah semakin bingung lagi untuk memulai kata pertama dalam pembentukan kalimat di awal paragraf. Kalau itu yang pernah Anda rasakan dalam proses menulis, berarti kurang lebih kita sama. Ya, sama! Sama-sama pernah bingung maksudnya.Hehe.... Memang dalam menulis itu saya rasa gampang-gampang susah. Namun, terkadang banyak susahnya sih ketimbang gampangnya. Akan tetapi itu semua bisa teratasi bila kita terbiasa dengan menulis dan tidak meninggalkan yang namanya iqra atau membaca seperti perintah pada Alquran yang kurang lebih kita diperintahkan untuk senantiasa membaca. Mungkin arti iqra di dalam Alquran mempunyai makna yang

Selamat Hari Blogger Nasional

Gambar
  Selamat Hari Blogger Nasional Setiap tanggal 27 Oktober adalah peringatan Hari Blogger Nasional. Hal ini pertama kali dicanangkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika RI, Muhammad Nuh pada tanggal 27 Oktober 2007 silam. Bagi saya, Blogger adalah aplikasi yang sangat saya gandrungi. Karena apa? Karena Blogger adalah tempat yang pas untuk berkeluh kesah, menumpahkan kegembiraan, menginformasikan akan sesuatu hal, sarana periklanan, dan lain sejenisnya yang kita tuangkan dalam bentuk kata-kata serta bisa juga disertai dengan gambar yang menarik. Waktu itu, saya bergabung di aplikasi Blogger pada tahun 2018. Niat awal menulis di Blogger adalah ingin mendapatkan penghasilan atau ladang pekerjaan untuk menghasilkan pundi-pundi uang. Namun seiring berjalannya waktu, ternyata niat saya yang terlalu besar dan kinerja saya dalam menulis hanya semangat di awal. Akhirnya, niat yang tidak kunjung jadi kenyataan tersebut membuat saya malah malas dalam menulis karena ekspektasi tak sesuai dengan

Hembusan Angin

Gambar
Lalu lalang Pulang pergi Hilir mudik Tatap meratap Istikamah tak semudah istirahat Terlihat hanya terlewat Semua kembali kepada sutradara Saudara bisa apa? Saudara punya apa? Saudara mau seperti apa? Saudara ingin yang bagaimana? Sutradara punya hak prerogatif-Nya Namun, saudara masih punya upaya meskipun tak ada daya selain dari-Nya Tersadar... Tersabar... Dia selalu menuntunmu! Pasirian, 25 Oktober 2020 #puisipendek #pensyair #sajak #diksi #bahasa #sastra #Indonesia

Lagu Pengembara

Gambar
Pagi ini, tepat pukul 00.03 WIB di ruang tengah yang berderet kursi panjang dan dua meja pada rumah bersejarah. Kenapa saya katakan bersejarah? Karena bagi saya, rumah ini bercerita tentang banyak hal, kakek-nenek, tentang buyut-buyut saya yang pernah tinggal dan menghabiskan sisa hidupnya di sini. Ya, di tempat ini! Berdiam diri sejenak. Tak tahu kenapa, tiba-tiba angan ku mulai melayang, lamunan ku mulai menjelajah tentang puing-puing kenangan yang jauh dan tertinggal di kota orang. Kota yang berjuluk seribu satu sungai adalah kota di mana awal saya berproses untuk terus-menerus mendewasakan sikap dan pemikiran sampai sejauh ini, kota yang masih banyak pepohonan, kota yang kaya akan oksigen, kota yang sebagian penduduknya hidup dari kekayaan alam negeri ini. Awal cerita ini dimulai adalah ketika saya mendengarkan sebuah lagu yang secara tidak sengaja daftar putar lagu pada laptop yang saya putar secara acak, berbunyi lagu yang mengingatkan tentang masa-masa itu yang tidak akan pernah

Rain

Gambar
  Be there before it rains because he is a fire that never goes out Sedia dia sebelum hujan karena dia adalah api yang tak pernah padam dheweke siyap sadurunge udan amarga dheweke dadi geni sing ora bisa mati