Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2020

Betapa

Gambar
  Betapa sabar dan lugunya masyarakat sekitarku Jalan-jalan penuh debu di musim kemarau,  mereka tidak pernah bilang, pemerintah harus bertanggung jawab ketika kualitas udara mulai berubah Betapa sabar dan lugunya masyarakat sekitarku Jalan-jalan penuh dengan kubangan air di musim hujan Mereka tidak pernah bilang, pemerintah harus memberikan pelayanan yang baik dan memberikan hak pengguna jalan untuk tidak was-was dalam berkendara  Betapa sabar dan rasa tak enakan masyarakat sekitarku Sewaktu barisan transportasi pengangkut hasil erupsi Semeru melintas mengambil jalur pengendara lain Mereka tidak pernah ada niatan untuk melakukan audensi dengan pemangku kebijakan Betapa sabar dan arif masyarakat sekitarku Ketika ada orang tua berjalan di samping jalan di waktu senja untuk pergi ke toko Roda dari barisan transportasi itu mencipratkan air ke arah muka dan pakaian sore mereka Mereka tidak pernah menyalahkan siapa-siapa, mungkin sedang apes saja Betapa sabar dan welas asih masyarakat sekit

I. B. U

Gambar
  Ketika tiga huruf dipersatukan Ada semacam helaian nafas panjang cerita terbentuk atas dasar cinta dan kasih sewaktu Hawa dipertemukan Adam lantaran memakan buah larangan Tumbuh dan berkembang beranak pinak, memenuhi semesta pada akhirnya semua tak mempunyai daya karena ada kekuatan di luar batas kemampuan manusia sewaktu akal sering kali jatuh untuk merengkuh alam luar dan itu ada tidak untuk dijajaki seperti halnya Isa berada di rahim Maryam Di luar batas kemampuan, 22 Desember 2020

Tanpa Judul

Gambar
  Kita adalah lombok yang akan membuat mereka gerah dan selalu mencari air untuk berlindung Minum, lalu memuaskan dahaga menjadi cerita sebelum tutup usia Lumajang , 13 Desember 2020

Trauma Healing Dilakukan pada Warga Terdampak Erupsi Semeru

Gambar
  Trauma healing adalah proses penyembuhan pasca trauma yang dilakukan agar seseorang dapat terus melanjutkan hidupnya tanpa bayang-bayang kejadian seperti halnya pasca terjadinya erupsi Semeru.  Berkenaan dengan hal itu, ormas islam keagamaan, NU peduli mengadakan aktivitas tersebut untuk mengurangi rasa takut atau trauma terutama pada anak-anak di Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, (11/12) sore.  Trauma healing dengan metode Stress inoculation training (SIT) adalah kegiatan asasemen yg dilakukan pada warga terdampak bencana dengan merefleksikan otak agar tidak merasa trauma atau ketakutan atas bencana yg menimpanya. Hal ini bisa dilakukan dengan mencari tahu perasaan warga terdampak terhadap bencana yang menimpanya dan membantu warga terdampak berlapang dada sehingga bisa menjalankan rutinitas seperti biasanya. Canda Ayu Pitara S.Pd, Wakil sekretaris LPBI NU mengatakan, bahwa kegiatan trauma healing bertujuan untuk anak-anak yang terdampak bencana.  "

Romantisme Kebersamaan dalam Keberagaman

Gambar
  Cerita ini berawal pasca terjadinya erupsi Gunung Semeru pada tanggal 01 Desember 2020 kemarin. Tepatnya di hari ke enam yang bertempat di Lapangan Dusun Kamarkajang, Desa Sumberwuluh, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, untuk mendirikan tenda dalam pembuatan pos komando sebagai antisipatif dan responsif menanggulangi kebencanaan.  Tampak pada gambar di atas, terlihat relawan yang berasal dari kedua ormas terbesar di Indonesia saling bekerja sama dalam pendirian tenda sebagai pos komando (posko). Yakni posko dari relawan Muhammadiyah dan Nahdatul Ulama. Seketika itu suasana sejuk menyeruak dan begitu nyaman dipandang mata ketika proses mendirikan tenda dilakukan secara berjamaah. Sesekali tertawa pun pecah ketika obrolan yang begitu mengocok perut terlontar diantara keduanya. Saya rasa, ini adalah sebuah rahmat yang harus disyukuri dan senantiasa kita jaga bersama-sama. Terkadang kalau kita boleh jujur, memang ada sebagian oknum yang sengaja dan tidak rela terkait kebersamaan di

Peduli Erupsi Gunung Semeru, IRMAS Lakukan Penggalangan Dana

Gambar
  Ikatan Remaja Masjid (IRMAS) Bagusari, Lumajang mengadakan kegiatan penggalangan dana untuk membantu korban yang terdampak erupsi Gunung Semeru di perempatan lampu merah P3 jalan Suwandak, Jogotrunan, Lumajang (05/12) malam.  Penggalangan dana tersebut dimulai dari hari Kamis-Sabtu. Setelah nanti dana sudah terkumpul semua, anggota IRMAS akan membelanjakan hasil penggalangan dana tersebut untuk pembelian sembako serta hal-hal yang diperlukan warga yang terdampak, seperti halnya: makanan siap saji, masker, air bersih dan keperluan lainnya.  Ketua IRMAS Bagusari, M. Ikhya' Ulumuddin mengatakan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk meringankan beban masyarakat yang terdampak erupsi di sekitar Gunung Semeru pada tanggal 01 Desember 2020 kemarin.  "Kami IRMAS Bagusari, berinisiatif untuk menggalang dana di lampu merah Jalan Suwandak, Jogotrunan dalam rangka peduli terhadap saudara-saudari kita yang tertimpa musibah akibat erupsi dari Gunung Semeru." ujar Yayak panggilan akrabny

MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang Gelar Ngopi Kebangsaan

Gambar
Majelis Pimpinan Cabang (MPC) Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang mengadakan acara ngopi kebangsaan dengan tema peran pemuda dalam menjaga persatuan dan kesatuan NKRI di Hall Arjuna Hotel GM Lumajang, Sabtu (05/12) Acara tersebut dimulai pukul 08.00WIB sampai menjelang azan zuhur dengan dihadiri oleh para tamu undangan dari Ormas keagamaan, pemuda-pemudi yang tergabung dalam organisasi ekstra kampus, BEM Se-Lumajang, serta komunitas pemuda yang ada di Kabupaten Lumajang. Adapun nara sumber pada kegiatan tersebut adalah dari Komandan Kodim 0821, Kapolres Kabupaten Lumajang, serta ketua MPC Pemuda Pancasila Kabupaten Lumajang. Namun, Letkol Infanteri. Andi A. Wibowo, S.sos, M.I.Pol (Komandan Kodim 0821) tidak bisa hadir karena ada kegiatan penanganan bekas erupsi Semeru. Deddy Foury Millewa, SH, S.IK,M.IK. selaku Kapolres Lumajang mengatakan dalam sambutannya bahwa peran pemuda dalam menjaga kesatuan dan persatuan NKRI, Pemuda tidak boleh baperan ! seharusnya berperan. Karena tugas

Semeru Merindu

Gambar
  Kita adalah gunung Saat suara hati bergemuruh bak magma dalam inti bumi yang melangitkan uap panas Hati berkecamuk menahan jarak  dan kerak bumi adalah akumulatif rindu terbolak-balikan oleh zat Yang Maha Dahsyat sewaktu perasaan bisa menuntun arah logika seperti getaran yang menghantarkan kita untuk segera bersua Erupsi melalui kawah meluncur dengan kecepatan tinggi menerjang rimbun pepohonan membawa endapan bebatuan yang lama tersimpan dalam kantong gunung hingga bertemu di muara Dan samudera adalah tempat kembali setelah air hujan mampu menghantarkan kata yang tak bisa diungkapkan saat menerobos panjangnya perjalanan Abu mulai menebal di atas dedaunan terbawa angin kebebalan menyerang sistem kekebalan dan pertemuan adalan akhir dari puncak kerinduan

MenggambART

Gambar
 

Peringati Hari Toleransi Sedunia, Gusdurian Lumajang Gelar Diskusi Bertajuk Indonesia Ada Karena Keberagaman

Gambar
  Dalam rangka memperingati Hari Toleransi sedunia yang jatuh pada tanggal 16 November kemarin, Komunitas pecinta Gus Dur (Gusdurian Lumajang) menggelar diskusi lintas iman bertajuk Indonesia ada karena keberagaman, Senin (30/11/2020) sore.  Kegiatan tersebut digelar di pelataran Koperasi Laskar Hijau dengan dihadiri oleh puluhan pemuda lintas iman yang menerapkan protokol kesehatan secara ketat karena untuk Lumajang masih dalam zona merah waktu kemarin.    Dalam acara tersebut, terlihat Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Lumajang, Setiyoso Lastanto sebagai penyaji pada diskusi lintas iman. Ia menyampaikan bahwa kondisi bangsa Indonesia pada hari ini sedang tidak baik-baik saja terutama dalam menghargai dan menghormati antar satu dengan yang lain.  “Masih banyak kita temukan oknum-oknum yang ingin merusak dan memecahbelah bangsa ini, salah satu cara yang mudah untuk membuat bangsa ini rusak dan hancur adalah dengan membentur-benturkan keyakinan antar umat ber

Aibs juga Berbahaya

Gambar
  Negeri ini sudah merdeka puluhan tahun lamanya, tapi kata merdeka itu pun sampai saat ini masih menjadi perdebatan dan beraneka ragam dalam pemaknaanya. Pasalnya rakyat yang katanya sebagai pemegang kekuasaan tertinggi di negeri yang menjunjung asas demokrasi ini, harus selalu gigit jari ketika wakil-wakil rakyat yang dulu dipilih pada kontestasi politik malah membuat perundang-undangan yang kebanyakan sering kali menindas rakyat, tidak pro terhadap rakyat. Padahal mereka adalah abdi rakyat atau pelayan rakyat yang seharusnya melayani rakyat, bukan malah sebaliknya. Kalau memang narasi di atas terlalu jauh dalam topik pembahasan terkait negeri ini, kita lebih kerucutkan lagi sampai tataran paling kerucut dalam tulisan kali ini. Mulai dari tataran pemerintahan tertinggi seperti peran presiden, gubernur, wali kota, bupati, camat, sampai kepala desa. Kita ambil contoh kecil saja seperti pada sekup pedesaan. Kalau kita mau sadar, seandainya pada tataran desa itu peran kepala desa bisa d