Postingan

Menampilkan postingan dari Juni, 2021

🅛🅐🅡🅤🅣

Gambar
  Tampak mata mulai lelah memandang layar sampai memerah Tanpa keragu-raguan hal itu terus saja dilakukan jari-jemari tetap piawai menari-nari menaklukkan gawai Ada rasa resah di antara iba seperti ibu memandangi anaknya kegelisahan tampak begitu nyata dari raut wajah tersirat makna  terpendam ketakutan dalam maya Larut, lebih jauh memandangi rembulan dua kata hampir sama,  bersamaan dengan itu tampak begitu jelas makna di antara keduanya menjadi seorang pemimpin atau cukup jadi pemimpi Peradaban seperti apa yang akan diwariskan nanti yang katanya negeri ini mendapat jatah demografi Sewaktu masa anak-anak sudah terenggut kemerdekaannya dipaksa asik dengan dunianya, dicekoki robot-robot canggih kontrol moral dan etika serasa abai candu semakin membelenggu Bades, 18 Juni 2021

🅚🅡🅘🅢🅘🅢 🅚🅡🅘🅣🅘🅢

Gambar
  Mampus kau,  malam bergejolak meninggalkan jejak  yang penuh sesak Mati kau,  Pernah tumbuh tapi runtuh pernah singgah namun melupa di antara jauhnya jarak terbesit alur yang pernah ada Serasa kuat tapi lemah tangguh tetap menggerutu perjalanan menghamba waktu Rentetan cerita siap tersaji di atas mimbar engkau memuji Di balik ruang provokasi kau terus mengebiri nalar para pemuda-pemudi terninabobokkan hasrat lemah gemulai fluktuasi adalah harga mati sampai kritis yang menjadi krisis Sekadar menggugurkan kewajiban menolak berpindah dari zona nyaman aman yang selalu amin gelisah hanya ungkapan belaka Putih tumbuh di atas kepala elok menjadi manusia paripurna sewaktu usia telah iba menghantarkan sejarah mengubur rasa takabur Rupanya, kita adalah ladang sewaktu-waktu mereka bebas menggelandang mengangkangi hak para manusia merdeka menghalang-halangi lajunya pembangungan Apalah arti sebuah pencerahan bila yang tercerahkan, lebih memilih diam!  bersekutulah.......

Jejak Pak Sapardi

Gambar
  Silih berganti, bayu berdesir menabrak daun-daun di malam ini bayang-bayang selalu terbayang nyanyian gundah gulana menemani langkah terjal bebatuan, cadas menguatkan mengguratkan luka terpendam suasana Bekas gelas kaca masih tersisa yang tersaji dalam sepi bergelayut di bawah payung neon sewaktu angin merobek ulu hati perasaanku bergemuruh, teringat 'Hujan Bulan Juni' karya pak Sapardi mungkin kini sedang aku jalani rintik kegelisahan telah menghantam ranting pohon sanubari terkoyaklah tanah kemarau kering membunuh naluri Lumajang, 07 Juni 2021