🅚🅡🅘🅢🅘🅢 🅚🅡🅘🅣🅘🅢
Mampus kau,
malam bergejolak
meninggalkan jejak
yang penuh sesak
Mati kau,
Pernah tumbuh tapi runtuh
pernah singgah namun melupa
di antara jauhnya jarak
terbesit alur yang pernah ada
Serasa kuat tapi lemah
tangguh tetap menggerutu
perjalanan menghamba waktu
Rentetan cerita siap tersaji
di atas mimbar engkau memuji
Di balik ruang provokasi
kau terus mengebiri
nalar para pemuda-pemudi
terninabobokkan hasrat lemah gemulai
fluktuasi adalah harga mati
sampai kritis yang menjadi krisis
Sekadar menggugurkan kewajiban
menolak berpindah dari zona nyaman
aman yang selalu amin
gelisah hanya ungkapan belaka
Putih tumbuh di atas kepala
elok menjadi manusia paripurna
sewaktu usia telah iba
menghantarkan sejarah mengubur rasa takabur
Rupanya, kita adalah ladang
sewaktu-waktu mereka bebas menggelandang
mengangkangi hak para manusia merdeka
menghalang-halangi lajunya pembangungan
Apalah arti sebuah pencerahan
bila yang tercerahkan, lebih memilih diam!
bersekutulah....
bersatulah...
karena setiap kepemimpinan harus dimintai pertanggungjawaban
Tanam... Tanam... Tanam...
dalam hal kebaikan
Bades, 11 Juni 2021
Komentar
Posting Komentar