Kabar Angin


 

Angin mendesir

menguliti kalbu

Diantara puncak yang memburu

malam telah membisu

merangkak, aku berjalan

menyusuri ruang harapan


Sementara, wortel dan kentang terdiam

melihat aku termangu 

terbelenggu dalam menunggu

seperti kutukan yang memburu


Sesaat wajah mu aku jumpai

di negeri sepi penghuni

bicara dalam imaji

hening aku berdiri

melawan hantaman sepi

tercabik-cabik bagai luka yang tak terobati


Lumajang, 24 Februari 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani