Berkelindan


 

Di atas jalan menuju pulang

seolah ada sesuatu yang mulai menuntun arah pikiran ku

Mencoba menangkap makna

dari setiap kejadian

Mengkorelasikan atas setiap pengalaman


Pagi menjelang pagi

Sunyi selalu aku jumpai

Sejauh ini, waktu telah menuntun langkah ku

menemui keragaman di antara rimba, 

penuh sesak dengan manusia


Berceloteh tentang hari

mengiringi pena dalam bercerita

Mengasah kepekaan

melindas ego dalam diri

Moderasi guna menghargai

lantunan bunyi yang termaknai


Sewaktu jalanan mulai lengang

tampak lampu penerang jalan

Sesekali gelap mencekam

hidup akan terus menantang


Bayang mu akan selalu ada

mengikuti mu bersama cahaya

Berkelindan, menyusuri lorong panjang

dan pergi untuk kembali


Terus tebar kedamaian

atas dasar kemanusiaan

Kebebasan adalah rahmat

tentunya tak elok memenjara perbedaan

Membungkam, sama halnya merenggut kata-kata


Kembalilah ke fitrah

bukan kalah atau menang

tapi atas dasar mencari kebenaran

bukan kebenaran dari pembenaran


Cahaya terletak di hati mu

menuntun atas keragu-raguan

Terima kasih atas kesempatan

doa selalu aku lantunkan

seperti nyanyian, harmoni aku senandungkan


Cinta kasih yang bersemayam

rasa syukur muara keabsahan

Abstain adalah sumber kebencian

di tengah ruang atas kebebasan


Berkreasilah... 

Berkreatiflah... 

Namun, estetika jangan sampai melupakan etika

di ruang sunyi, engkau mengabdi


Bades, 22 Mei 2021






 


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani