Siapa Nyana!
Mungkin syair ini sebagai prasasti
bahwa ada jumpa disetiap pisah
Tiga hari yang lalu, aku berbicara tentangmu
Kau dengan gaya bicaramu,
sering mendongakkan kepala
seolah memberi tanda
memaksa sepakat dalam alunan pemikiranmu
Namun aku hanya diam dan tersenyum
Kini, Penggembala telah menarik talinya
Seolah engkau lagi dirindukan
Terlepas keduniawian
Menerjang rasa sakit
Aku hanya panjatkan doa dalam kata
bahwa buah kelapa jatuh tak harus menua
Semoga tenang dalam keabadian
Semoga kau terima dengan keikhlasan
Untukmu, nama yang tetap ku kenang
dalam malam bertaburkan nada-nada kelam
Selamat jalan kawan,
Tuhan ingin bercumbu denganmu!
Selamat jalan kawan Semoga tuhan meridhoi nya, yg sabar KK btw semngt nulis nya
BalasHapusTerima kasih kakak🙏 Kakak juga semangat ya!
BalasHapusmantap kk
BalasHapussiap kak
Hapus