Berteriak dalam diam
Berkawan keheningan malam
Aku mencoba mematikan bayangmu
Malah hadirmu melebihi kecepatan cahaya, listrik yang menyala, bahkan popok tak berguna.
Salam literasi❗ Salam sambal terasi❗ Salam inspirasi❗ Bagaimana, masih semangat membaca tulisan-tulisan saya yang bisa dibilang receh, bisa dibilang tak berguna ini? Hehe.... Semua terserah anda dalam menilai tulisan-tulisan saya di blog. Namun, satu hal yang pasti, kalau menunggu tulisan yang baik, bagus, serta berbobot untuk mencapai sebuah kesempurnaan dalam menulis, mungkin saya tak akan sejauh ini mengetik kata demi kata untuk menyusun sebuah kalimat yang berbuah paragraf. Hehe .. Masih dalam suasana yang sama, pada acara yang sama, dan dengan mengenalkan teman-teman blogger saya selanjutnya dalam acara menulis serempak pada blogger di Komunitas Blogger Mahasiswa (KBM) Se-Indonesia. Kali ini, tulisan saya akan melipir-melipir, bejalan-jalan, ke daerah Jawa Tengah. Tepatnya pada kota Wonogiri. Untuk teman blogger yang akan saya kenalkan saat ini adalah seorang cewek yang tentunya menarik untuk kita sekadar mencari tahu tentang kesehariannya...
Kebiasaan perlahan mulai ditinggalkan (opini) Hari ini adalah hari kedua di momen hari raya Idulfitri (Senin/25/05/2020). Sepintas tak ada sesuatu yang beda dalam hari ini kecuali penurunan jumlah orang yang hendak bersilaturrahmi ke rumah-rumah sanak famili. Selain itu, ada beberapa kebiasaan di desa yang lambat laun mulai bergeser akibat berubahnya zaman yang kian cepat di waktu Idulfitri tiba. Ada kesakralan yang perlahan mulai ditinggalkan dalam setiap momen lebaran di tempat kita bernaung, terlepas dari adanya wabah Covid 19 seperti halnya silaturrahmi hanya sekadar lewat media sosial, pantangan orang bekerja di hari pertama dalam Idulfitri pun telah diterjang akibat kebutuhan ekonomi yang kian hari memaksa kita untuk terus produktif dan bisa menghasilkan guna kebutuhan hidup sehari-hari. Istilahnya kalau kakek-nenek saya bilang, "Kok nemen temen, riyoyo-riyoyo kerjo ae. Kerjo ndonok putuse!" Apabila di artikan dalam bahasa Indonesia yaitu "Kok kebanget...
Mungkin pertama kali lihat judulnya saja sudah tidak menarik bahkan bikin tertarik pembaca! Sebuah judul yang mengedepankan pesimisme ketimbang rasa optimisme. Eh...ngomong-ngomong, judulnya "Sedang malas menulis" kok saya tetap merangkai huru-huruf ini untuk menjadikan sebuah tulisan ya? Hehe....Dasar saya. Mungkin ini adalah salah satu ungkapan atau ulasan yang saya sajikan dalam bentuk tulisan setelah melalui proses perenungan tidak sedalam-dalamnya akan tetapi dengan sedangkal-dangkalnya dalam setiap menulis karya dan saya berusaha membagikan tulisan tersebut pada setiap akun medsos pribadi. Dari share ke status WhatsApp, grup di WhatsApp, Instagram, sampai facebook yang saya tulis pada postingan di aplikasi blogger, saya bisa menyimpulkan bahwasannya minat baca teman-teman saya di media sosial sangat luar biasa sekali, sampai-sampai tak sesuai dengan yang melihat pada postingan saya sangking banyaknya. Luar...biasa emang!!! Hehe.... Memang salah kita juga s...
Komentar
Posting Komentar