Bersenja Gurau


Bersenja Gurau


Mabuk tapi tak memabukkan
ketika mata saling bertatapan
di ujung senja begitu menawan
Menahan kata yang tak mampu aku katakan
selain aku utarakan dalam bentuk tulisan

Tersenyum,
matamu berbinar
Memaksa gejolak dalam jiwa
meraung dalam ruang
bergemuruh laksana ombak dalam lautan

Terbayang,
saat situasi itu aku bawa pulang dalam ingatan
Hijaunya daun adalah saksi hidup dalam perjalanan
bagimana dia telah menyajikan keindahan
Semesta, aku menghamba!

Terjatuh,
memang itu yang aku harapkan
Jatuh dalam samudera perasaan yang begitu luas dan mendalam
Sehingga tak ada lagi yang mampu aku ungkapkan
selain rasa syukur atas keelokan pemberian Tuhan

Terbangun,
engkau layaknya video yang tersimpan dalam galeri ingatan
Tanpa kesadaran, engkau membangunkan aku dalam malam
Seketika itu hatiku mulai terenyuh
ingin segera berlabuh

Rembulan inginku bersekutu denganmu,
menyimpan cerita menantang gelap
Sampai akhir hayat aku menatap
menetap dalam ketetapan
berharap dalam semoga!


Lumajang, 25 Juli 2020








Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani