Dipermainkan Permainan
Sewaktu saya menonton televisi, tiba-tiba suara pintu sedang terbuka.
Kriek...kriek....
Ketika saya melihat ke sumber suara itu, ternyata keponakanku yang baru pulang dari rumah temannya dengan mengoyong-ngoyong gawai dalam genggaman tangannya.
Setelah itu dia langsung menuju ke atas lemari yang berukuran satu meter dan mengambil sebuah charging untuk mengisi daya baterai gawai yang sedang sekarat atau bisa dikatakan hampir habis. Dia mulai mencolokkan cash tersebut ke sebuah sakelar yang tak jauh dari lemari itu.
Keponakanku masih kecil. Sekolah saja baru kelas 4 SD. Kesibukannya adalah bermain game (permainan) setiap hari selama dia berlibur sekolah akibat adanya virus Covid 19.
Sering lupa makan, tiba-tiba sering marah sendiri, mendengkur(ngelindur) saat tidur dan berkelakuan tak seperti biasanya.
Suatu hari, saat saya berada di kamar, aku mendengar teriakan begitu keras dan suara hentakan meja. Aku pun tak lantas keluar dari kamar. Aku mencoba mengintip dari lubang kunci pada pintu kamar.
Aku kira ada sesuatu hal yang membahayakan apa begitu kan?
Tak taunya!
Ternyata!!!
Keponakanku sedang dipermainkan permainan.
Mungkin dia merasa kesal akibat mengalami sebuah kekalahan dalam permainan tersebut sehingga ucapan keras dan hentakan tangannya ke meja sebagai pelariannya ketika dia marah.
Semenjak itu, pengurangan waktu bermain permainan (game) mulai dikurangi secara perlahan oleh orang tuaku agar kejadian yang tidak diinginkan tidak terulang kembali atau bahkan lebih tak terkendali lagi!
#Dipermainkanpermainan
Oh iya, kepoin juga blogger teman: https://idhanuril.blogspot.com/2020/07/badmood.html?m=1
Semangat dalam ber-iqra' ya!
Wah, bagus itu kak agar kita tidak dipermainkan oleh permainan hehe
BalasHapusHaha...Siap kakak Sisi
Hapus