Betapa


 

Betapa sabar dan lugunya masyarakat sekitarku
Jalan-jalan penuh debu di musim kemarau, 
mereka tidak pernah bilang, pemerintah harus bertanggung jawab
ketika kualitas udara mulai berubah

Betapa sabar dan lugunya masyarakat sekitarku
Jalan-jalan penuh dengan kubangan air di musim hujan
Mereka tidak pernah bilang, pemerintah harus memberikan pelayanan yang baik dan memberikan hak pengguna jalan untuk tidak was-was dalam berkendara 

Betapa sabar dan rasa tak enakan masyarakat sekitarku
Sewaktu barisan transportasi pengangkut hasil erupsi Semeru melintas mengambil jalur pengendara lain
Mereka tidak pernah ada niatan untuk melakukan audensi dengan pemangku kebijakan

Betapa sabar dan arif masyarakat sekitarku
Ketika ada orang tua berjalan di samping jalan di waktu senja untuk pergi ke toko

Roda dari barisan transportasi itu mencipratkan air ke arah muka dan pakaian sore mereka
Mereka tidak pernah menyalahkan siapa-siapa, mungkin sedang apes saja

Betapa sabar dan welas asih masyarakat sekitar ku
Saat jalan menjadi macet, mereka hanya berucap mungkin saya pergi kurang pagi

Betapa sabar dan terlampau sabar masyarakat sekitar ku
Saat ada anak kecil yang mau pergi mengaji
harus basah sarung dan baju kokonya, 
mereka hanya bernegosiasi diri 
biar tuhan saja yang membalas

Betapa sabar dan memang tidak ada batasannya bagi masyarakat sekitar ku
Sewaktu pelayan yang harusnya bertugas melayani, malah seolah menjadi raja yang harus dilayani

Betapa... 
Betapa... 
Betapa... 
Betapa kesabaran masyarakat ku tidak bisa dibantah dan mungkin terlampau besar sambil sedikit berbisik dalam hati yang lapang
KEBACUT... 

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani