'Merdeka' Bervarian Rasa





Dirgahayu Republik Indonesia yang ke-75 tahun. Sekali merdeka tetap merdeka!!!

Tepat tanggal 17 Agustus 2020 kemarin bangsa Indonesia telah memperingati hari kemerdekaannya. Tepat di tanggal tulah ucapan-ucapan kemerdekaan ramai di media sosial. Dimulai dari satatus WhatsApp, Facebook, Instagram, Twitter, sampai berita daring/online. Dari mulai ucapan dalam bentuk tulisan, gambar, serta video semua serentak diunggah pada tanggal 17 Agustus kemarin.

Tidak hanya itu, setiap tanggal 17 Agustus juga diadakan upacara pengibaran bendera merah putih di pelosok-pelosok negeri. Dari sekadar pengibaran bendera merah putih di rumah saja, jalan raya, lapangan, tempat kerja, gunung, laut, bahkan di antara langit dan bumi. Memang benar, bangsa kita sangat bervarian rasa/ banyak cara dalam memperingati hari kemerdekaan itu.

Serupa dengan itu, dalam ungghan peringatan kemerdekaan Republik Indonesia di berbagai media sosial juga bervarian rasa serta kata dalam menerjemahkan atau memaknai hari bebasnya negara kita dari cengkraman negara lain. Bisa dibilang, 'merdeka bervarian rasa'. Ada rasa kacang hijau, coklat, kacang tanah, vanila, susu, kopi, serta rasa lainnya yang pernah ada dan pernah singgah dalam alunan perasaan dan pikiran. Hehe....

Seperti halnya dalam mengartikan kata merdeka itu sendiri dari sudut pandang pribadi masing-masing yang sudah pasti memiliki banyak arti, banyak rasa, banyak kata. Sebelum kita tampakkan pendapat-pendapat tersebut, marilah kita lihat dulu apa sebenarnya arti merdeka menurut KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia).
Merdeka adalah bebas, (dari perhmbaan, penjajahan, dan sebagainya); berdiri sendiri, tidak terkena atau terlepas dari tuntunan, tidak terikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu;leluasa.

Sedangkan menurut masyarakat luas dalam dunia media sosial atau bisa dibilang nitizen, merdeka banyak memiliki arti. Mulai dari merdeka kalau bisa makan, bisa kerja, bisa sekolah, bisa terlepas dari masa lalu (mantan), bisa meng-halallin kamu, merdeka jika perbuatan serupa dengan tindakan, merdeka itu tidak korupsi, merdeka jika berlomba-lomba dalam hal kebaikan, sampai ada yang bilang merdeka tapi masih terjajah. Seperti merdeka masih terjajah Corona gitu.

Semua pendapat itu bisa saja benar juga bisa saja kurang benar. Karena benar menurut aku belum tentu benar menurut kamu, benar menurut kamu belum tentu benar menurut kita, benar menurut kita belum tentu benar menurut mereka, dan benar menurut mereka belum tentu benar menurut Allah SWT. Benar sekarang belum tentu benar besok, benar besok belum tentu benar seminggu yang akan datang, benar seminggu yang akan datang belum tentu benar sebulan lagi, benar sebulan lagi belum tentu benar setahun lagi. Paling tidak kita bisa mengelompokkan kebenaran dari contoh di atas bahwa ada kebenaran menurut pandangan masing-masing, kebenaran menurut orang banyak, serta kebenaran sejati hanya milik Allah SWT. Namun yang pasti, kita harus terus-menerus mencari kebenaran tersebut dan tidak usah terlalu berpikir bahwa kalau kamu benar bebas menyalah-nyalahkan orang lain. Nah, ini yang tidak benar. Karena setiap manusia pasti punya kelebihan dan kekurangan masing-masing. Kebenaran menurut manusia juga bersifat dinamis.

Merdeka itu bervarian rasa. Namun yang pasti, Indonesia sudah merdeka sejak 75 tahun yang lalu. Tinggal kita yang mengisi kemerdekaan itu dengan apa, dengan siapa, dan dengan cara yang seperti apa.Tentunya kalau kita saling menjaga dan saling menghargai antara satu dengan yang lainnya serta berlaku jujur atas kesadaran masing-masing sesuai pekerjaan masing-masing serta belomba-lomba dalam hal kebaikan (fastabiqul khairat) serta menempatkan sesuatu yang memang benar pada tempatnya, niscaya kemerdekaan itu bisa kita raih dalam tempo yang sesingkat-singkatnya di negeri yang kaya akan keberagaman ini.

Dari sudut pandang yang lain, merdeka adalah ketika kita sudah dikebumikan dan dimasukkan ke surga-Nya Allah SWT.
Karena terkadang kita sering lupa bahwa hidup di dunia tak selamanya. Sewaktu-waktu nyawa bisa terlepas dari raga kapan saja dan dimana saja, tidak bisa dipercepat maupun diperlambat! Semoga kita senantiasa diwelasasih-i oleh Allah.
Amin...Ya Rabbal Alamin.


https://www.instagram.com/p/CEDoEP8FMV7/?igshid=1liyagtdrfx6m

https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=4369048119832692&substory_index=0&id=100001826422078

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belok Kiri Jalan Terus