Status yang Dipersoalkan




Bagi sebagian orang mungkin sudah biasa dan menjadi sebuah kebiasaan dalam membuat status atau story dalam gawainya. Mulai dari membuat status di Whatsapp, instagram, Facebook, hingga Twitter.

Status yang diposting sangat beraneka ragam. Mulai dari curahan hati, perihal gambar (flyer) acara, video lucu, kritik pemerintah, foto makanan, hasil jepretan ketika travelling, hingga informasi terkini.

Tentunya, dari semua status yang diposting ada maksud dan tujuan tertentu bagi penulis postingan tersebut.

Entah mulai sejak kapan adanya templat penyedia layanan tersebut. Namun yang pasti, jauh sebelum aplikasi WhatsApp seramai ini dan mungkin dulu kita lebih mengenal yang namanya aplikasi BBM.

Setiap hari, keberadaan status yang menceritakan kegiatan personal di aplikasi WhatsApp selalu ada dan terus saja bertambah jumlahnya. Ketika nomor kita sudah disimpan oleh orang lain pada gawainya dan kita juga sudah menyimpan kontak dia, maka kegiatan yang bisa dinamai berlihat-lihatan status memiliki kecenderungan lebih besar terjadi.

Dengan adanya templat tersebut, kita lebih mudah untuk melihat/memantau aktivitas teman-teman kita di media sosial. Lebih dari itu, ketika saya bertemu teman-teman di warung kopi, sering kali ada pembahasan tentang status teman-teman di media sosial yang tak luput menjadi bahan pembicaraan bahkan topik utama dalam pembahasan. Heuheu.....

Lebih parah dari itu, semisal kita pulang dari sebuah kegiatan bersama, ada status cerita yang diposting oleh teman kita yang sebelumnya berjumpa di acara bersama tersebut menceritakan tentang sesuatu yang tidak/kurang menyenangkan dalam postingannya, terkadang kita menganggap dia sedang ada persoalan dengan kita,
seolah merasa ada apa ya? Kenapa dia membuat postingan seperti itu ya? Padahal tadi tak ada masalah, santai-santai saja!

Walhasil, kita sering kali menyalahgunakan imajinasi diri untuk memikirkan sesuatu yang mungkin belum tentu kebenarannya terkait status yang kita persoalkan dari postingan teman kita. Alangkah baiknya jangan terlalu memikirkan sesuatu yang pada dasarnya akan membuat kita berhalusinasi lebih jauh dan tidak menutup kemungkinan hal ini akan menimbulkan efek julid pada pikiran kita. Karena kita berada dalam dunia medsos (media sosial) dan bukan melsos (melet sosial). Heuehu....


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani