Tak Ada 'Sekak' Di Antara Kita


 

Perlahan-lahan waktu akan terus menggerogoti usia dari setiap manusia atau mahluk lain yang hidup di dunia. Sejak dari alam kandungan, lahir sebagai bayi, tumbuh menjadi seorang anak dari ibu bapak-nya.

Lambat laun manusia terus tumbuh dan berkembang sesuai dengan usianya hingga pada suatu saat sampailah pada usia senja/menua dan berakhir dengan kata kematian, jika memang garis takdir menghantarkannya sampai titik paling akhir. Sebuah fase yang bisa dikategorikan menjadi 3 bagian, yaitu dimulai dari menjadi seorang anak, remaja, hingga dewasa.


Tak ada sekak di antara kita! Setiap orang pasti mempunyai sebuah doa, asa, serta cita-cita yaitu ingin mempunyai sebuah umur yang panjang untuk menjalani hidup di bumi ini. Namun, terkadang kita sering lupa dan melupakan adalah seolah-olah kita hanya hidup di dunia ini selama-lamanya dan tidak akan menjumpai yang namanya kematian. Ya, memang mungkin itu sah-sah saja, bila dilihat dari kaca mata ke-manusiawi-an, soalnya memang kita manusia tempatnya salah dan dosa

Menurut saya, terlepas dari sebuah kodrat tersebut ada dua opsi yang bisa kita pakai untuk mencapai sebuah umur yang panjang.

Pertama, tidur secukupnya. Maksudnya adalah kalau kita tidur hanya beberapa jam  saja, otomatis kita lebih menikmati hidup ketika mata terbuka dari pada mata terpejam. Di saat orang lain sibuk membangun mimpi, kita sedang mewujudkan mimpi tersebut dengan berkontemplasi dan mengerjakan serta mengupayakan segala sesuatu yang kita senandung-kan dalam doa dan cita-cita, terlebih sesuatu hal tersebut mengandung nilai manfaat bagi kita dan orang lain.

Kedua, Kita perbanyak dengan kegiatan menulis. Dengan kita memperbanyak tulisan, otomatis ketika suatu waktu kita telah meninggalkan dunia fana ini, nama kita akan selalu diucapkan oleh orang lain ketika membaca tulisan-tulisan kita. Baik tulisan tersebut di buku, blog, maupun media sosial kita. Niscaya kita akan tetap hidup meski dalam sebuah tulisan dan kita tak akan pernah hilang dari sejarah ketika orang lain membaca hasil karya kita yang berupa tulisan. Saya percaya bahwa kita bicara dari pagi sampai malam pun ada saja topik yang diperbincangkan, akan tetapi kalau waktu yang sama tersebut dibuat untuk menulis, saya yakin tidak akan sebanyak kata yang diucapkan ketika waktu kita berbincang dalam tulisan tersebut. 

Menulis-lah! Karena waktu akan terus memburu-mu hingga suatu saat kau akan hidup meski kau tak hidup!





Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani