Pion Penjaga
Dalam permainan catur, kita sering mendengar kata sekak. Kata tersebut adalah sebuah ucapan dari pemain catur bahwa akan mematikan raja dari lawan mainnya. Hal ini semacam suatu tekanan dari pemain catur untuk mengakhiri sebuah pertandingan catur apabila sang raja tidak dipindahkan dari bidak sebelumnya atau bisa juga ditutupi keberadaannya dengan pion/gajah/benteng/menteri/maupun kuda. Tentunya sang pemain catur mempunyai kalkulasi tersendiri akan strategi yang dimainkannya.
Sebelumnya mari kita sedikit belajar bersama tentang permainan catur tersebut. Dimulai dari pion yang hanya boleh dijalankan dengan satu langkah ke depan saja tanpa boleh kembali ke belakang. Ibarat kata, sebelum melakukan sebuah perjalanan haruslah dipikir secara matang terlebih dahulu tentang plus dan minus agar tidak menyesal di kemudian hari karena kurangnya perhitungan dan cenderung grusa-grusu, grudak-gruduk, atau tergesa-gesa. Kalau kita bisa ambil pelajaran dan tak lupa memaknai setiap kejadian, tidak menutup kemungkinan pion juga bisa menjadi menteri/gajah/kuda/benteng apabila bisa mencapai pada ujung bidak lawan. Mungkin ini bisa dibilang pion tersebut sudah mencapai perihal apa yang menjadi tujuannya.
Seperti pion dengan pion lainnya yang harus saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya biar tetap solid dan bertahan maupun menyerang , kita pun kurang lebih bisa belajar dari pion tersebut bahwasannya kita harus menyokong/bahu-membahu antara satu dengan orang lain biar ukhuwah tetap terjaga. Dengan saling menjaga, menghormati, serta mengingatkan kepada saudara-saudari kita untuk tetap berlomba-lomba dalam hal kebaikan (fastabiqul khairat) sehingga terciptanya sebuah lingkungan yang harmonis, karena kita yakin bahwa di atas bumi ini tak ada yang namanya persahabatan melainkan persaudaraan dan Sering kali kita mendengar tentang kata rahmatan lil alamin bukan rahmatan lil muslimin.
Komentar
Posting Komentar