Dingin





Kini, rasaku kau biaskan
dalam sikap selalu kau patahkan
Diam dalam semu
seperti insan kehilangan bayangan
kegelapan telah sembunyikan
arti cahaya yang senantiasa aku berikan

Tak seperti biasa
Rembulan tinggalah rembulan
gugus bintang juga tak tampak
perlahan wajahmu mulai menjauh
seribu tanya aku berpilu

Dingin bak salju
mengundang jalan berliku
Paling bisa membuatku kebingungan
dalam diam aku coba pertahankan

Aku meyakini bahwa cahaya itu masih berpijar dalam setiap tatapan matamu
Candu, aku dalam buaian lamunan

Entahlah, aku yang tergila-gila
atau kau yang sedang menggila
Hidupku sesaat harus berubah
New normal aku dibuatmu
dalam ketidakberdayaan aku berharap
semoga kau tetap kudapat
dalam kata aku menggugat

Lumajang, 02 Juni 2020





Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani