Maaf, Nggak Sengaja❗
Setelah selesai waktu pembelajaran di kampus, sebelum Salat Maghrib, aku memutuskan untuk mengisi perut dulu dengan makanan biar sewaktu salat tidak kepikiran makan dikarenakan kelaparan.
Tak lucu kan? Ketika rakaat pertama, ingat baso, rakaat kedua ingat soto, dan rakaat terakhir malah ingat ayam geprek.
Hehe....
"Beli apa enaknya ya? Mi ayam apa baso?" Pikirku! Akhirnya aku memantapkan sebuah pilihan, ah...beli mi ayam saja biar kenyangnya lebih lama, nanti pesan es teh juga, biar di dalam perut bisa mekar/berkembang! Hiks...Hiks...
Aku pun mulai berjalan menuruni tangga melewati jalan yang sedikit berkelok dan berhenti sejenak di parkiran sepeda motor untuk mengajak teman sejawat berasama-sama makan mi ayam di depan kampus.
Eh...Ternyata teman saya malah sudah pulang duluan! Karena sepeda motornya sudah tak lagi parkir di tempat biasanya.
Ya sudahlah! Terpaksa aku berangkat sendirian. Tapi tidak enak juga! Soalnya sebelum atau sesudah makan biasanya pasti ngobrol sama teman.
Sekitar 20 meter saja, aku pun sampai tempat tujuan yaitu penjual mi ayam dan baso yang terenak dan pastinya pas buat kantong-kantong para mahasiswa maupun mahasiswi.
Enak tapi tidak enek loh ya! Heuheu....
Langsung saja aku bilang kepada karyawan di situ.
"Mas, mi ayamnya satu mangkok ya!"
"Siap mas! Minumnya apa mas?"
"Es teh saja mas!"
"Siap mas!"
Aku melangkah lagi untuk mencari tempat duduk yang tersedia tempat bersandar. Posisi sedang tak begitu rame pada saat itu. Biasanya kalau pas lagi rame tempatnya, kadang harus antri terlebih dahulu hanya untuk merasakan mi ayam dan kuah kaldunya yang begitu aduhai di pangkal lidah.
Tiba-tiba! Ada suara perempuan yang memanggil saya.
"Mas Mizan, mas!" Ujarnya.
Aku pun mencoba mendongakkan kepala karena aku masih dalam posisi menunduk untuk membuka portal berita di gawai android. Setelah itu akau mulai mencari sumber suara tersebut datangnya dari arah sebelah mana.
Eh...Ternyata dia di depanku tapi pandanganku terhalang oleh punggung temannya. Dia adalah teman dari temanku.
Tersenyum menyeringai wajahnya menghadapku dan bertanya, "Kok sendirian aja mas!"
"Iya mbak, mau mengajak teman, eh ternyata dia sudah pulang." ujarku terhadapnya sambil aku lempar senyum tipis-tipis. Cekakak-cekikik.
Basa-basi pun terjadi di situ, akan tetapi tak berselang lama, mi ayam pesananku sudah datang di depan meja yang aku duduki kursinya. Aku pun basa-basi lagi!
"Mari makan mbak!"
"Oh iya Mas Mizan! Silahkan"
Walhasil, aku mulai menumpahkan caos,kecap serta sambal, lalu aku aduk-aduk sebentar biar bumbu tercampur dengan merata. Sesaat setelah itu, aku pun berdoa dan mulai mendekatkan sendok ke mulut untuk berulang-ulang. Di tengah perjalanan sewaktu aku makan, entah mengapa telinga ini seakan penasaran dengan suara lirih yang diobrolkan sama temannya temanku itu.
Lama-kelamaan, telinga ini semakin terfokus pada apa yang dibicarakan oleh temannya temanku itu.
"Maaf, nggak sengaja❗"
Mulai dari topik A sampai Z, mulai dari keseharian sampai liburan, mulai dari bisnis online sampai mau membayar UAS (Ujian Akhir Semester), semuanya aku mendengar secara tidak sengaja! Hihi...Padahal dengan segamblang-gamblangnya.
Namun, satu yang pasti dari obrolan si mbak tersebut adalah tentang tema perekonomian yang lagi amburadul akibat sebuah wabah. Lantas sepinya jualan online yang mengakibatkan rasa nggrundel di dalam pembicaraannya untuk membayar uang perkuliahan lagi! Padahal, masuk kuliah offline hanya beberapa waktu saja, eh...Malah sudah mau bayar lagi! Tak ada keringanan pula! "Terus bagaimana ini ya?"
Ucap dia kepada temannya!
Berhubung aku mau mengambil wudu, akhirnya aku sudahi saja ceritanya ya!
Masih banyak juga sih, ungkapan kesedihan dia yang lainnya. Tapi aku simpan saja sendirilah! Biar tidak menyebar kemana-mana nantinya. Hehe....
S e k i a n
mantap kk
BalasHapusTerima kasih kak
Hapus