Barbar




Hahaha....
Sempat terlupa,
Selalu ingin dimengerti
Selalu ingin dihargai
dan selalu ingin didengar tentang keluh kesahnya

Berbicara,
Tanpa terputus
Tanpa ada batasan
Hingga kebablasan
Ia tak sadar dalam ketidaksadaran
bahwa aku masih menjaga perasaan

Menyimak,
Aku sempatkan waktu
lebih dari sekadar mendengar
Mengulas kata mencari akar persoalan
lambat laun ia malah semakin barbar
Aku pun hanya berkelakar❗

Membaca,
Aku membaca situasi
Aku membaca kondisi
dan aku mencoba membaca isi hati
Tapi ia tak meraba diri
dalam merubah dari...

Menulis,
Sesungguhnya, aku tak mampu berbicara
Ketika hati ingin berkata-kata...
Ah....Akal mencoba menghambatnya
Dan pada akhirnya,
Terpaksa aku hanyutkan saja
dalam aliran aksara❗

Lumajang, 13 Mei 2020

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Mursyidah Auni

Awal dalam mengawali kegiatan (Fatihah)

Reti Suryani