Dua Kata Mematikan





Tulisan kali ini saya mencoba untuk menarasikan tentang definisi dua kata yang mampu mematikan seseorang apabila kata tersebut diucapkan dalam keadaan sadar maupun tak sadar yang pastinya sesuai dengan realitas pada kehidupan sehari-hari. Kira-kira ada yang bisa menebak dua kata tersebut nggak? Saya beri waktu 10 detik ya? Haha...."Emang sekarang kita lagi acara kuis ya bang kok malah suruh menebak itu loh? Macam-macam saja si abang ini!" kira-kira seperti itu ujar pembaca dalam gumamnya.

Dua kata ini diakhiri dengan sebuah kata tanya. Apabila Kata tersebut diucapkan, tiba-tiba ada yang mulai menghelai nafas panjang lalu berasa ngos-ngosan seperti habis lari maraton, semacam ada getaran yang begitu dahsyat pada detak jantung, wajah mulai putih pucat, dan terkadang telinga mulai memerah layaknya buah strawberi. Luar biasa memang dua kata ini.

Mematikan tapi tak mati beneran, namun bisa saya pastikan dua kata ini bisa membuat pergolakan batin yang sangat kronis sampai tidur pun seringkali terganggu, terngiang akibat dalam sebuah lamunan, mendadak hadir ketika sedang dalam kamar mandi saat engkau mulai memandangi langit-langit yang terbuat dari plafon atau genting. Kehebatan dua kata ini juga sering kali muncul ketika ada sebuah hajatan dimana suara sound sistem menggema dan menggetarkan kaca-kaca pada dinding setiap rumah.

"Yaelah bang, apaan sih bang kok sampai segitunya dua kata ini?"
Sabar kataku, kalau saya tuliskan sekarang ya ceritanya kurang seru dong Bambaang!!!! Kan saya sudah bilang bahwasannya akan menarasikan dua kata tersebut pada paragraf pertama. Heuheu....

Dua kata yang menceritakan sebuah pertanyaan tentang pencapaian yang sampai saat ini belum juga ada titik temu serta kepastian. Tak hanya mematikan, dua kata ini juga rentan mempunyai sebuah efek dalam jangka waktu yang sangat lama dan berkepanjangan apabila belum juga ditemukan vaksinnya. Masa PSBB atau lockdown gara-gara virus Covid 19 mah lewat dengan dua kata ini kali! Hihihi....

Eh....Berhubung masih dalam suasana Corona virus seperti ini, apalagi ditambah dengan kondisi lebaran yang dianjurkan pemerintah untuk bersilaturrahmi secara online ketimbang offline, maka banyak jiwa-jiwa yang tertolong dan tidak tersakiti oleh bibir-bibir yang mengatakan dua kata ini. Saya kok jadi curiga ya dengan adanya Corana Virus ini! Jangan-jangan Tuhan berkehendak membiarkan pandemi ini pada musim lebaran. Alasannya? Alasannya Karena untuk melindungi kaum-kaum yang terpatahkan yang jiwanya sering meronta-ronta akibat kesedihan juga kepegian dan rapuh dari sebuah perasaaan ketika di hari kemenangan.

Langung saja saya jawab dah dua kata mematikan tersebut adalah "Kapan nikah?"
wkwkwkwk.........

Selamat untuk teman-teman yang sedari awal sudah menduga serta menebak dua kata tersebut! Sebagai hadiahnya  saya berdoa kepada Tuhan semoga jodoh saya cepat ditemukan, diketemukan, dilangsungkan sebuah pernikahan sampai saya siap untuk menjalani bahtera rumah tangga dengan perahu kecil yang bersedia mengantarkan kita untuk mengarungi lautan lepas menuju samudera kehidupan yang lebih berarti dalam membina rumah tangga. kekalkanlah cinta dan kasih kita sampai menjadi kakek-nenek hingga abadi tentang perjalanan hidup kita berdua menuju ke alam keabadian. Abadilah hidup ini!

Dan sebagai hadiahnya juga, hadiahnya saya persembahkan kepada teman-teman pembaca semua yang sudah rela menyempatkan waktu untuk membaca tulisan ini dengan penuh rasa penasaran! Hehe......

                         
                        -  S e l e s a i -


Dari pulau impian, 30 Mei 2020


Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Belok Kiri Jalan Terus